Reporter: Dina Farisah | Editor: Dupla Kartini
JAKARTA. Dana kelolaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJS Ketenagakerjaan) semakin menggemuk di akhir tahun ini. Tahun depan, pihaknya menargetkan pertumbuhan dana kelolaan dobel digit.
Agus Susanto, Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan mengatakan, saat ini total investasi BPJSTK mencapai Rp 250 triliun. "Pada akhir tahun, kami memperkirakan total dana kelolaan dapat mencapai Rp 260 triliun. Adapun target dana kelolaan tahun depan diharapkan tumbuh 15%," ujar Agus Susanto.
Artinya, target dana kelolaan tahun depan menjadi Rp 299 triliun.
Abdul Latif Algaff, Kepala Divisi Komunikasi BPJSTK menjabarkan, pihaknya membenamkan sebagian investasi pada instrumen surat utang, baik surat berharga negara (SBN) serta surat utang korporasi (obligasi korporasi). Total investasi pada surat utang mencapai 63,08%. Selanjutnya investasi terbesar kedua dialokasikan pada saham sebanyak 16,09%.
BPJSTK juga memarkir investasi pada deposito sebesar 13,64%. Reksadana juga dilirik sebagai alternatif investasi dengan menyemai 6,43% dari total portofolio. Sisanya disebar melalui investasi properti sebesar 0,70 dan penyertaan langsung sebanyak 0,06%.
Tahun depan, kata Latif, pihaknya akan meracik penempatan portofolio investasi dengan sangat dinamis. Yang jelas, BPJSTK tetap mengacu pada prinsip kehati-hatian, keamanan dana dan return yang optimal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
