kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ikuti tren, BTN mulai bertransformasi ke digital


Sabtu, 25 Februari 2017 / 15:30 WIB
Ikuti tren, BTN mulai bertransformasi ke digital


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) terus berbenah, memoles layanan yang lebih mumpuni bagi nasabahnya. Di usia ke 67 tahun, BTN yang memang fokus pada kredit perumahan, terus berinovasi pada teknologi, semisal mengembangkan layanan kredit pemilikan rumah (KPR) dalam versi digital banking.

Maryono, Direktur Utama BTN menyatakan, kompetisi yang ketat, memacu BTN untuk terus berbenah. Digital banking menjadi salah satu prioritas BTN untuk menjemput calon nasabah dari semua segmen, mulai dari kategori angkatan usia kerja produktif dan anak muda.

Salah satunya, BTN menyediakan pengajuan online KPR lewat situs BTN Properti. Disini, calon-calon debitur BTN dapat mengisi formulir pengajuan aplikasi kredit online

yang akan mengajukan kredit non subsidi, seperti KPR, kredit pemilikan apartemen (KPA), kredit agunan rumah (KAR) dan kredit non subsidi lainnya. Harapannya, digital banking ini dapat memacu KPR non subsidi BTN.

Handayani, Direktur Konsumer BTN mengatakan, sampai akhir tahun 2017, KPR BTN akan tumbuh 33% menjadi sekitar Rp 156,01 triliun, dari realisasi akhir tahun 2016 yang senilai Rp 117,30 triliun.

Handayani merinci, komposisi KPR yang semula 48,45% mengalir ke KPR bersubsidi dan 51,55% bagi KPR komersial, akan sedikit bergeser di tahun ini. BTN akan menyeimbangkan porsi penyaluran keduanya.

Untuk menjaring pendanaan, BTN akan menambah jumlah cabang pintar atawa smart branch di tahun ini. Sukses uji coba pendirian empat gerai smart branch di tahun 2015, BTN akan menambah sekitar 60 smart branch dalam dua tahun ke depan, yang tersebar di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Medan. Investasi yang dikucurkan akan mencapai lebih dari Rp 50 miliar, kata Maryono, Kamis (9/2).

Pembukaan smart branch ini merupakan salah satu upaya BTN menyelaraskan transformasi bisnis ke digital banking. Keberadaan smart branch bakal meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

KPR BTN Subsidi

Tak hanya melayani KPR komersial, BTN juga masih melayani pembiayaan non subsidi. Yang terbaru, BTN akan meluncurkan KPR mikro di tahun 2017 ini. KPR mikro ini khusus untuk pedagang kecil, petani dan nelayan.

Handayani menambahkan, KPR mikro punya batas pinjaman Rp 75 juta, bunga 1% per bulan, uang muka 10%, dan tenor 5 tahun. Pinjaman KPR mikro itu dapat dipakai untuk membeli, merenovasi dan membangun rumah dari tanah yang sudah ada. Nasabah dapat ajukan KPR mikro lagi, setelah kredit selesai.

Kata Handayani, tahap awal, BTN membidik pembiayaan 5.000 unit rumah, senilai total Rp 375 miliar dari KPR mikro 2017. Pedagang kecil, petani dan nelayan yang ingin menikmati KPR mikro, harus punya tabungan BTN minimal tiga bulan sebelum kredit diajukan. Ini untuk mendeteksi pendapatan para kelompok itu, tutur Handayani.

Menurut Maryono, BTN juga masih akan melanjutkan program 1 juta rumah dengan membidik pembiayaan bagi 700.000 rumah atau naik sebesar 16,66% dari tahun 2016 yang sejumlah 600.000 unit.

BTN, lanjut Maryono, juga melanjutkan program kredit subsidi pemerintah, semisal fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP). Dari anggaran pemerintah tahun ini sebesar Rp 9 triliun-Rp 11 triliun, Maryono bilang, BTN mengincar porsi mayoritas, berkisar 98% dari total FLPP.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×