kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini yang dilakukan Raiz Invest untuk berekspansi di Indonesia


Rabu, 11 September 2019 / 17:16 WIB
Ini yang dilakukan Raiz Invest untuk berekspansi di Indonesia
ILUSTRASI. Peluncuran Aplikasi Raiz Invest Indonesia


Reporter: Agustinus Respati | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Raiz Invest Indonesia atau Raiz Invest merupakan sebuah perusahaan rintisan yang baru saja merambah pasar di Indonesia. Raiz telah terdaftar dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan memperoleh izin usaha sebagai Agen Penjual Efek Reksadana (APRED) per 10 Desember 2018.

"Sebelum masuk ke Indonesia, kami melakukan beberapa persiapan seperti mengadakan focus group discussion (FGD), kesiapan teknologi robo advisor, juga riset mengenai pasar di Indonesia," kata Commissioner Raiz Invest Indonesia Michael N. Luhukay, pada Rabu (11/9).

Baca Juga: Optimalkan dana nganggur, Raiz Invest jajaki kerja sama dengan e-wallet

Saat melakukan ekspansi, Raiz mendapat izin sebagai APRED. Sementara, bisnis awalnya tahun 2016 di Australia merupakan perusahaan manajer investasi yang membuat dan mengelola sendiri produknya.

Di negeri asalnya Australia, Raiz telah diunduh sebanyak 1,1 juta kali dan memiliki lebih dari 700.000 pengguna. Sebanyak 194.000 adalah pengguna aktif.

Raiz menjadi pembeda lewat pemanfaatan teknologi dalam bisnis ini. Dalam urusan keamanan data, pihaknya menggunakan artificial intelegence (AI).

Pihaknya juga mengembangkan application programming interface (API) untuk membaca transaksi pengguna. Jadi setelah berinvestasi, diharapkan orang dapat mengontrol uang mereka.

Baca Juga: Raiz Invest bidik milenial yang belum pernah berinvestasi

Menurutnya, pasar di Indonesia adalah pasar yang unik sekaligus potensial. Sebagai gambaran, saat ini di Indonesia ada sekitar 1,39 juta investor di reksadana. Pun, dari total keseluruhan masyarakat, 30% merupakan kaum milenial. Potensi ini yang coba ditangkap Riaz Invest.

Saat menjalankan bisnisnya sebagai start-up untuk pertama kali, pihaknya sempat kesulitan untuk mengubah bentuk dari aset manajemen jadi APRED. Namun demikian, Raiz percaya dengan teknologi dan fitur yang mereka miliki, bisnisnya bisa menjadi pembeda.

Untuk produk yang dijajakan di Indonesia, pihaknya menggandeng Avrist Asset Management. Sedangkan untuk gerbang pembayaran, Bank CIMB Niaga dipilih sebagai mitranya. Ke depan, pihaknya tidak menutup kemungkinan untuk bekerja sama dengan perbankan lain atau dengan e-wallet.

Sejak soft-launching pada Maret 2019, Raiz telah memiliki 90.000 calon pengguna (Pre-sign up users). Dari jumlah tersebut sebanyak 2000 pengguna telah sign up di aplikasi. Raiz mematok target meraih satu juta pengguna dalam tiga tahun.

Baca Juga: Modalku resmi gandeng Zilingo

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×