kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jamkrida intip peluang dari proyek infrastruktur


Jumat, 13 Oktober 2017 / 19:17 WIB
Jamkrida intip peluang dari proyek infrastruktur


Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus mendengungkan proyek-proyek infrastruktur, termasuk di daerah. Kalangan industri penjaminan kredit daerah alias jamkrida pun dinilai punya potensi untuk ikut ketiban berkah.

Menurut Sekretaris Jenderal Asosiasi Perusahaan Penjaminan Indonesia (Asippindo) Dian Askin Hatta tentunya hal ini menjadi peluang bisnis bagi kalangan jamkrida untuk turut terlibat.

"Dengan banyaknya proyek infrastruktur di daerah tentunya prospek dari produk surety akan lebih besar," kata dia belum lama ini.

Menurutnya, beberapa jenis pembangunan infrastruktur memang banyak digalakkan di sejumlah daerah. Mulai dari pembangunan jalan tol hingga infrastruktur terkait pengembangan kawasan ekonomi khusus.

Pembangunan proyek infrastruktur sendiri disebutnya banyak yang bersifat tahun jamak atau multiyears. Sehingga diharapkan potensi dari bisnis surety ini bisa terus cerah dalam beberapa tahun ke depan seiring pembangunan infrastruktur yang dilakukan.

Terlebih saat ini menurut dia, kalangan jamkrida tengah berupaya untuk memperkuat eksistensinya agar makin dikenal. Dus, kesempatan ini dinilainya bisa menjadi salah satu cara pamor jamkrida bisa makin terlihat dan lebih banyak terlibat dalam perputaran ekonomi di daerah.

Dia mengakui selama ini bisnis jamkrida lebih banyak pada penjaminan kredit terutama untuk kalangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Sehingga potensi pun juga bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk bisa meningkatkan diversifikasi bisnis yang dijalankan.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sendiri mencatat sampai bulan Agustus kemarin, jumlah outstanding kredit yang dijamin oleh total pelaku bisnis penjaminan kredit mencapai Rp 156,9 triliun. Angka tersebut naik 27,3% dari periode yang sama di tahun lalu yang sebenyak Rp 123,18 triliun.

Dari angka tersebut, segmen kredit produktif memang menjadi kontributor terbesar dari outstanding penjaminan yang dicatatkan. Outstanding dari segmen ini mencapai Rp 92,12 triliun alias setara dengan 58,7 % dari total nilai outstanding penjaminan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×