Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbaikan ekonomi Indonesia semakin nyata bila mengacu pada pertumbuhan kredit perbankan. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) misalnya, pada bulan Februari 2021 sudah membukukan pertumbuhan kredit produktif 3,8% yoy.
Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto mengatakan, pertumbuhan itu lebih tinggi dibandingkan kredit konsumer yang hanya naik 2,2% yoy.
“Penyumbang pertumbuhan terbesar yakni segmen mikro, dimana BRI hingga saat ini fokus untuk membangkitkan UMKM yang tengah terdampak pandemi,” kata dia kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Lanjut Aestika, saat ini rasio kredit produktif mendominasi sebesar 83,7% dibandingkan dengan total kredit BRI. Sedangkan sisanya yakni 16,3% merupakan kredit konsumer.
Bank dengan aset paling besar di Indonesia ini mengaku rasio tersebut diproyeksikan tidak akan berubah signifikan hingga akhir tahun. Hal ini selaras dengan strategi BRI yang fokus terhadap pemberdayaan UMKM.
Aestika menambahkan, penyaluran kredit BRI hingga akhir Februari berjalan dengan baik sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Penopang utama pertumbuhan kredit BRI masih kredit mikro, namun kredit korporasi juga mulai menunjukkan kinerja yang positif.
Baca Juga: BUMN konstruksi mencatatkan kinerja yang rapuh sepanjang tahun lalu
Di mana, pertumbuhan tersebut didorong oleh kondisi ekonomi yang mulai menggeliat dan program vaksinasi yang sedang berjalan. Hingga akhir 2021, BRI menargetkan kredit tumbuh sekitar 6%-7%. BRI melihat potensi pemberdayaan UMKM di Indonesia masih sangat besar.
Saat ini terdapat 57 juta pelaku UMKM di Indonesia, di mana 30 juta diantaranya belum mendapatkan akses pendanaan yang formal. Strategi BRI untuk memberdayakan pelaku UMKM tersebut melalui digitalisasi, yakni go smaller, go shorter, go faster.
BRI juga akan menyiapkan ticket size kredit yang lebih kecil untuk segmen ultra mikro, menyediakan pinjaman dengan tenor lebih pendek dan pemrosesan yang lebih cepat melalui aplikasi BRISPOT.
"Nantinya kami akan menggabungkan seluruh UMKM ini ke dalam sebuah ekosistem sehingga memudahkan BRI untuk memberikan edukasi dengan tujuan agar pelaku UMKM ini naik kelas," pungkas Aestika.
Selanjutnya: Meski masih tersendat, NIM tahun 2021 sudah mulai membaik
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News