kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Merger Bank Oke dan Bank Dinar ditargetkan rampung pada akhir 2018*)


Kamis, 18 Oktober 2018 / 20:23 WIB
Merger Bank Oke dan Bank Dinar ditargetkan rampung pada akhir 2018*)
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah Bank Dinar


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Merger PT Bank Oke Indonesia dan PT Bank Dinar Indonesia Tbk (DNAR) ditargetkan rampung di akhir 2018. 

Chief Executive Officer (CEO) Ok Bank Indonesia, Lim Cheol Jin mengatakan, nanti setelah merger, Bank Dinar akan menjadi survival entity atau bank yang menerima penggabungan. Nama bank hasil merger akan berubah menjadi PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR).

“Bank hasil penggabungan akan menjadi kelompok bank BUKU II atau yang mempunyai modal inti antara Rp 1 triliun sampai Rp 5 triliun,” kata Lim Cheol Jin ketika ditemui, Kamis (18/10) sore.

Sebagai gambaran hingga Agustus 2018 Bank Dinar mempunyai total aset Rp 2,3 trilun. Sedangkan Oke Bank Indonesia memiliki aset Rp 1,9 triliun.

Nantinya setelah merger, APRO Service Group akan menjadi pemegang saham mayoritas sebesar 80%. Sedangkan sisanya dipegang publik dan pemegang saham lama dari Bank Dinar yaitu Nio Yantony dan Syaiful Amir.

Terkait target merger ini, menurut Lim Cheol Jin paling lambat akan terjadi pada akhir 2018 . Target merger ini menurut Lim menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dari pasar modal, pengawas perbankan dan perizinan perbankan.

Nantinya setelah merger, APRO akan kembali menyuntikkan modal sebesar Rp 500 miliar selama lima tahun. Sehingga dari pertumbuhan organik dari perolehan laba dan dari suntikan modal ini diharapkan PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) akan menjadi bank BUKU III atau mempunyai modal inti diatas Rp 5 triliun dalam lima tahun mendatang.

Setelah merger ini, bank hasil merger akan fokus ke beberapa bisnis seperti kredit ke kalangan menengah bawah. Menurut Lim Cheol Jin pasar UKM terutama menengah bawah masih cukup besar.

Selain itu, dalam lima tahun setelah merger, menurut Lim Cheol Jin, Bank Oke akan fokus ke peningkatan IT. Selain suntikan modal, nantinya APRO juga akan masuk sebesar Rp 100 miliar untuk meningkatkan IT.

Terkait IT ini, APRO sebagai pemegang saham ingin agar Bank Oke Indonesia bisa mempunyai layanan menyesuaian perkembangan fintech yang sedemikian pesat.

*) Pada Jumat (19/10) pukul 14.17 WIB, telah dilakukan ralat pada judul. Sebelumnya tertulis: Merger Bank Oke dan Bank Dinar ditargetkan rampung kuartal I-2019. Dilakukan pula ralat pada body berita yang disesuaikan dengan judul. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×