kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Nilai Aktiva Bersih Industri Reksadana Kembali Turun pada April 2024


Rabu, 08 Mei 2024 / 22:06 WIB
Nilai Aktiva Bersih Industri Reksadana Kembali Turun pada April 2024
ILUSTRASI. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana kembali mengalami penurunan


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksadana kembali mengalami penurunan. Penurunan tertinggi terjadi pada NAB reksadana pasar uang.

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), NAB reksadana di April 2024 sebesar Rp 483,26 triliun. Realisasi itu turun 1,39% dibandingkan Maret 2024 (MoM) sebesar Rp 490,08 triliun dan turun 4,29% dari akhir Desember 2023 sebesar Rp 504,94 triliun (Ytd). Sementara secara tahunan (YoY) turun 3,42% dari Rp 500,38 triliun di April 2023.

Pada April 2024, penurunan terbesar terjadi pada reksadana pasar uang sebesar 3,89% MoM menjadi Rp 76,23 triliun. Disusul reksadana pendapatan tetap sebesar 2,36% menjadi Rp 141,22 triliun.

Selanjutnya ada reksadana campuran yang turun 2,24% MoM menjadi Rp 28,63 triliun. Kemudian, reksadana saham sebesar 1,96% MoM menjadi Rp 86,17 triliun. Terakhir, ada reksadana terproteksi yang turun 0,41% menjadi Rp 108,19 triliun.

Baca Juga: Dana Kelolaan Reksadana Berpotensi Tumbuh di Tahun Ini

Meskipun secara keseluruhan NAB reksadana mengalami penurunan, tetapi terdapat peningkatan NAB beberapa reksadana. Tertinggi dari Sukuk Based Fund yang tumbuh 14,68% MoM menjadi Rp 5,63 triliun.

Lalu ada reksadana indeks yang naik 11,17% MoM menjadi Rp 10,87 triliun. Selanjutnya, global fund yang tumbuh 2,11% menjadi Rp 11,67 triliun. Terakhir, Exchange-Traded Fund sebesar 0,39% MoM menjadi Rp 14,6 triliun.

Secara komposisi, reksadana terproteksi menjadi kontributor utama NAB industri reksadana sebesar 22,39%. Lalu, reksadana pendapatan tetap sebesar 29,22%, dan reksadana saham sebesar 17,83%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×