Reporter: Ahmad Febrian | Editor: Ahmad Febrian
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembayaran non-tunai yang semakin ngetren mendorong para pemain baru berdatangan. Salah satunya YUKK yang meluncur 1 Maret lalu. YUKK menyediakan sistem pembayaran, berupa fitur e-wallet bertajuk YUKK cash, yang memudahkan pengguna melakukan transaksi secara nontunai.
Guna meningkatkan pengalaman belanja pengguna, aplikasi YUKK memanfaatkan teknologi geotagging berbasis lokasi. Teknologi tersebut mengabarkan promosi dan potongan harga yang terdapat di sekitar lokasi masing-masing pengguna.. YUKK menargetkan menciptakan ekosistem omni channel, yaitu menggabungkan dunia digital dan fisik. Cukup dengan memindai kode QR yang terdapat di outlet, pengguna sudah bisa menyelesaikan transaksi sekaligus mendapatkan promo.
YUKK menjalin komunikasi dengan pihak regulator seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) guna memastikan penerbitan izin yang saat ini sedang dalam proses. YUKK melakukan banyak hal agar bisa memenuhi standar regulasi Bank Indonesia (BI), salah satunya adalah pembatasan jumlah transaksi tak lebih dari Rp1 miliar per bulan.Sebagai bagian upaya memenuhi regulasi tersebut, YUKK membatasi total nilai transaksi per akun yang terdapat di platform mereka menjadi Rp 20 juta dalam satu bulan
YUKK sudah menggandeng 84 perusahaan. Saat ini jumlah pengguna aplikasi sudah mencapai 17.000 dengan merchant sebanyak 170 dan lebih dari 700 outlet di Jabodetabek. "Target kami sampai akhir tahun lebih dari 70.000 pengguna dan 500 merchant," terang Stevanus Rahardja, Deputi CEO YUKK, dalam rilis Minggu (12/8).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
