kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Penyaluran kredit konstruksi mandek di tengah pandemi


Rabu, 07 Oktober 2020 / 21:51 WIB
Penyaluran kredit konstruksi mandek di tengah pandemi


Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi memukul jatuh industri konstruksi, sejumlah bank mengaku bahkan sudah tak lagi mengucurkan kredit ke sekor ini. Mengacu catatan Bank Indonesia, sampai Agustus 2020, pertumbuhan kredit segmen ini cuma 1% (ytd). 

Direktur Kredit PT Bank Danamon Tbk (BDMN) Dadi Budiana pun sepakat, pertumbuhan industri yang lemah memang membuat para perusahaan konstruksi kini menahan ekspansi. “Secara umum, pertumbuhan sektor konstruksi memang tidak tumbuh. Permintaan kredit di sektor ini juga sangat lemah, hampir tidak ada,” katanya kepada KONTAN, Rabu (7/10).

Sampai akhir semester I-2020, kredit konstruksi Bank Danamon tercatat baru tumbuh 0,93% (ytd) dari Rp 3,12 triliun akhir tahun lalu menjadi Rp 3,15 triliun. Dadi menambahkan, penyaluran kredit anyar selama pandemi pun nilainya tak mampu menutupi sejumlah kredit yang telah lunas. Praktis memang pertumbuhan d sektor ini sangat minim. 

Baca Juga: Kantor cabang Bangkok Bank Medan & Jakarta tetap beroperasi hingga 2 tahun ke depan

Sementara pertumbuhan minim, rasio kredit macet di sektor ini justru meningkat. Perseroan mencatat, non performing loan (NPL) kredit meningkat dari 6,06% pada akhir tahun lalu menjadi 9,10% pada akhir Juni 2020. 

Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Business Support PT Bank Wori Saudara Indonesia 1906 Tbk (SDRA) Sadhana Priatmadja yang menyatakan pihaknya malah sama sekali tak menyalurkan kredit anyar ke sektor ini. “Tidak ada pembiayaan baru yang disalurkan Bank Woori selama pandemi ke sektor properti dan konstruksi,” ungkapnya kepada KONTAN. 

Ini terbukti dari catatan perseroan yang sampai akhir Juni 2020, pertumbuhan kredit konstruksi negatif hingga 10,21% (ytd). Dari Rp 480,28 miliar akhir tahun lalu menjadi Rp 431,23 miliar.

Sementara Direktur Wholesale Banking PT Bank Permata Tbk (BNLI) Darwin Wibowo menyatakan penyaluran kredit konstruksi dilakukan sangat selektif kepada para debitur perseroan. 

Baca Juga: Bank BTN masih catatkan peningkatan kinerja di tengah pandemi

“Sektor konstruksi memang sedang berada dalam kondisi sulit, makanya penyaluran kredit kami ke sektor tersebut juga sangat selektif, terutama kepada debitur yang punya reputasi dan arus keuangan yang baik,” ujarnya pada KONTAN. 

Sampai akhir semester I-2020, perseroan tercatat telah menyalurkan kredit konstruksi senilai Rp 5,19 triliun dengan pertumbuhan 2,68% (ytd). 

Selanjutnya: Bank Permata tawarkan promo bunga KPR sebesar 5,18%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×