Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Peran agen sebagai faktor distribusi perusahaan asuransi jiwa akan selalu dibutuhkan. Sekalipun teknologi digital kini maju secara pesat, peran agen diprediksi tidak akan bisa digantikan oleh teknologi.
Ketua Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia Hendrisman Rahim mengatakan, salah satu hal yang tidak tergantikan dari peran agen yakni kedekatan emosional dengan pemegang polis. Kedekatan itu bisa meningkatkan kepercayaan pemegang polis pada sebuah perusahaan asuransi jiwa.
Hendrisman memperkirakan, sekitar 80% pendapatan premi asuransi jiwa berasal dari distribusi keagenan. Dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, ia meyakini fungsi agen akan masih menjadi ujung tombak distribusi asuransi jiwa.
Sebelumnya, Hendrisman yang pernah menjabat sebagai Direktur Utama Jiwasraya juga mengatakan kontribusi agen terhadap premi perusahaan tersebut sangat dominan.
Direktur Utama Mandiri Inhealth Iwan Pasila juga berpendapat senada. Dia bilang, hampir seluruh pendapatan premi inhealth berasal dari agen. Hanya produk asuransi jiwa kredit yang distribusinya melalui bancassurance.
Terdapat dua kategori agen yang dimanfaatkan Mandiri Inhealth, yakni internal dan eksternal atau melalui pialang asuransi. “Kita juga ada satu tim khusus internal yang handle distribusi lewat kanal pialang,” kata Iwan kepada Kontan.co.id baru-baru ini.
Kemajuan teknologi dimanfaatkan Mandiri Inhealth lebih kepada peningkatan pelayanan dan tidak menggeser peran agen. Justru, agen kini terbantu dengan adanya teknologi yang memudahkan mereka untuk bekerja sekarang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
