kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

PNM targetkan bina 2 juta nasabah prasejahtera


Senin, 02 Januari 2017 / 12:30 WIB
PNM targetkan bina 2 juta nasabah prasejahtera


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Permodalan Nasional Madani (Persero/PNM) ditargetkan membina nasabah prasejahtera produksi pada tahun 2017 sebanyak 2 juta nasabah. Pembinaan nasabah ini khususnya diprioritaskan dari kalangan ibu rumah tangga prasejahtera produktif seluruh Indonesia dan membuat mereka semua untuk dapat naik kelas dan bisa mendapatkan dukungan dari perbankan.

Target tersebut disampaikan Menteri BUMN Rini M. Soemarno kepada PMN yang merupakan Lembaga Keuangan Khusus yang 100% sahamnya dimiliki Pemerintah. “Saya minta PNM harus melayani dua juta ibu rumah tangga prasejahtera produktif di 2017,” ujar Rini dalam keterangan tertulis, Senin (2/1).

Program ini dapat dijalankan PMN melalui salah satunya UlaMM (UnitLayanan Modal MIkro) yang saat ini sudah tersebar di 12 wilayah di DKI dan Jawa Barat. Dalam perkembangannya, ULaMM menjadi gerai layanan di bawah satu atap (one stop shopping) bagi para pengusaha mikro dan kecil. Tujuan dari ULaMM adalah membantu pelaku UMK agar cepat berkembang dan bisa bersaing di pasar bebas.

Saat ini ULaMM berhasil memiliki 729 kantor layanan ULaMM yang melayani lebih dari 4.000 kecamatan di seluruh provinsi Tanah Air. Akhir tahun 2015, PNM dipercaya untuk mengelola Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1 triliun.

Januari 2016, PNM melahirkan produk pemberdayaan mikro yang diberi nama Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (Mekaar) yang dikhususkan bagi perempuan (ibu rumah tangga) PraSejahtera Produktif melalui penerapan pembiayaan secara kelompok.

Direktur Utama PT PMN Parman Nataatmadja mengatakan, pihaknya siap menjalankan amanah tersebut. Ia bilang Mekaar menjadi salah satu produk primadona setelah ULaMM di sektor pembiayaan mikro, karena Mekaar merupakan satu-satunya produk pembiayaan milik Negara yang menyasar pada sektor pelaku usaha mikro yang dikhususkan bagi ibu rumah tangga pra-sejahtera.

Mekaar yang difokuskan bagi kaum ibu-ibu rumah tangga produktif ini mengawali proyeknya pada Januari 2016 dengan hanya dua cabang dengan dua wilayah usaha di Kecamatan Cilincing, Jakarta Utara dan Kecamatan Kramat Jati Jakarta Timur.

Berkat kegigihan dan komitmen insan PNM, hingga akhir Desember 2016 PNM Mekaar telah memiliki 372 kantor cabang yang mencakup layanan di 1.244 Kecamatan seluruh Indonesia hingga pelosok desa.

Parman menambahkan, strategi perusahaan di 2017 adalah penguatan jaringan kantor layanan yang saat ini hanya 1.110 kantor layanan menjadi 1.800 kantor layanan. Perluasan jaringan kantor layanan berdasarkan titik-titik jaringan yang mengacu pada potensi-potensi di tiap wilayah. Selain dari perluasan kantor layanan, diperkuat juga dari sistim IT dan SDM yang kompeten pada bidang pembiayaan serta pendampingan usaha mikro.

“Kita sudah mempunyai beberapa strategi perusahaan salah satunya program perluasan kantor layanan dan hal ini sudah disampaikan kepada Menteri BUMN,” kata Parman.

Parman melanjutkan, dari sisi kinerja operasional, sepanjang tahun 2016 PNM telah menyalurkan pembiayaan kepada sektor UMKM hingga Rp 5,45 triliun. Jumlah tersebut lebih tinggi 1,5% dibandingkan target yang telah ditetapkan pada awal 2016 yang hanya sebesar Rp 5,37 triliun. Sementara pencapaian laba perusahaan tumbuh 13,7%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×