kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sasar milenial, Bank Mandiri dan BCA revitalisasi kantor cabang menjadi digital


Kamis, 12 Maret 2020 / 17:01 WIB
Sasar milenial, Bank Mandiri dan BCA revitalisasi kantor cabang menjadi digital
ILUSTRASI. Pengunjung mencoba aplikasi Mobile BCA saat gelaran BCA Expoversary 2020 dalam rangka memperingati HUT BCA yang ke-63 di ICE BSD, Jumat (21/2). Incar potensi milenial, Bank Mandiri dan BCA revitalisasi kantor cabang menjadi digital. KONTAN/Carolus Agus Wa


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan mulai putar otak agar dapat lebih banyak menjaring nasabah, khususnya di segmen milenial. Salah satu upayanya, antara lain dengan merelokasi dan merevitalisasi kantor cabang. Ambil contoh, PT Bank Mandiri Tbk yang tahun ini berniat untuk menambah tiga kantor cabang khusus bernuansa digital atau hype branch.

Terbaru, perseroan memperkenalkan hype branch di Ground Floor Mal Senayan City, Jl. Asia Afrika Lot.19 pada Rabu (11/3). Kantor yang merupakan re-layout cabang eksisting itu merupakan wujud nyata penyesuaian tampilan fisik.

Baca Juga: Selangkah lagi, KB Kookmin Card akuisisi 80% saham KreditPlus

Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan pihaknya bakal memperkenalkan sedikitnya 4 (empat) hype branch di seluruh Indonesia, satu cabang di Bali tepatnya di KCP Kuta Sunset Road yang sudah diresmikan bulan Januari 2020, dan dua cabang lagi di Jakarta. Hingga akhir tahun ini, ada dua lokasi yang menjadi incaran Bank Mandiri di Jakarta, yaitu Pondok Indah Mall dan Plaza Indonesia.

Alasan revitalisasi kantor cabang ini menurut Hery disebabkan oleh ekspektasi nasabah saat ini terbentuk dari tren global, teknologi baru dan inovasi-inovasi penawaran produk dan layanan kepada nasabah. Hal tersebut mempengaruhi bagaimana nasabah menentukan pilihan, termasuk produk dan layanan perbankan serta layanan finansial lainnya.

Pun selain menambah hype branch, bank bersandi saham BMRI ini juga berniat untuk menambah beberapa kantor cabang lagi. Hanya saja, menurutnya jumlahnya tidak akan banyak. "Ada hanya beberapa cabang. Kami lebih fokus pada peningkatan produktivitas cabang dari pada menambah jumlah cabang baru," ujarnya kepada Kontan.co.id, Kamis (12/3).

Adapun target market yang ingin disasar dengan konsep hype branch ini menurut Hery antara lain milenial dengan usia antara 25 – 35 tahun dan melek teknologi.

Baca Juga: Meski ada kasus Jiwasraya, premi asuransi syariah tumbuh 8,69% yoy di 2019

Menurut Hery pembangunan kantor cabang memang tak lagi menjadi fokus utama perbankan. Sebab, hampir seluruh transaksi nasabah kini bisa dilakukan secara digital seperti melalui mobile banking, ATM hingga SMS banking. Pun, jumlah transaksi nasabah melalui layanan digital saat ini juga semakin besar.

Misalnya di Bank Mandiri per Desember 2019, pengguna aplikasi Mandiri Online mencapai 3,23 juta user, tumbuh 71,7% year on year (yoy) dengan frekuensi transaksi finansial yang terus meningkat menjadi 394,1 juta. Dari jumlah tersebut, nilai yang ditransaksikan mencapai Rp 748,8 triliun, naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya.




TERBARU

[X]
×