Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi
Sebagai informasi saja, hingga Desember 2019, jaringan Bank Mandiri telah tersebar di seluruh Indonesia yang meliputi 4.313 jaringan kantor, meliputi 2.583 cabang dan 1.730 jaringan mikro yang terdiri dari unit mikro dan kios mikro.
Layanan distribusi Bank Mandiri juga dilengkapi dengan 18.291 unit ATM yang terhubung dalam jaringan ATM Link, ATM Bersama, ATM Prima dan Visa atau Plus, Electronic Data Capture (EDC) serta jaringan e-banking yang meliputi Mandiri Online, SMS Banking.
Baca Juga: Butuh uang, tarik saldo tabungan lewat BCA Mobile saja
Sama halnya dengan PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang menyatakan akan mengembangkan perbankan digital di tahun ini ketimbang menambah kantor cabang baru. Direktur BCA Santoso Liem mengatakan, setidaknya untuk mewujudkan rencana tersebut pihaknya telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp 5,2 triliun.
"Lebih dari separuhnya akan BCA gunakan untuk pengembangan dan operasional inovasi digital bank yang relevan dengan kebutuhan masyarakat terkini," ujar Santoso.
Lebih lanjut, bank swasta terbesar di Tanah Air ini juga punya rencana serupa dengan Bank Mandiri. Walau belum dirinci, perseroan mengungkap akan mendirikan sekitar 20 kantor cabang konvensional yang akan dibuat lebih sederhana berkonsep BCA Express.
Asal tau saja, pada akhir Desember 2019, BCA melayani hampir 22 juta rekening nasabah didukung oleh 1.256 kantor cabang dan 17.928 ATM.
Baca Juga: Ada 127 multifinance yang sudah penuhi ketentuan minimum 10% pembiayaan produktif
Sebagai informasi tambahan, merujuk data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per akhir 2019 lalu jumlah kantor cabang perbankan berjumlah 29.945 kantor. Empat bank pelat merah tercatat punya jumlah kantor terbanyak yaitu mencapai 15.632 unit. Disusul oleh BUSN Devisa yang jumlah kantornya mencapai 8.942 di seluruh Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News