Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank DKI masih melihat perkembangan pasar untuk melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bank daerah menargetkan rencana penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO) akan digelar pada semester II 2020.
Semula, Bank DKI berencana untuk melakukan IPO tahun ini dengan menerbitkan sekitar 20%-30% saham. Namun, dibatalkan dengan pertimbangan kondisi pasar yang belum kondusif.
Baca Juga: Bankir memprediksi NIM masih bakal layu di tahun depan
Sekretaris Perusahaan Bank DKI, Herry Djufraini mengatakan, persiapan rencana IPO tersebut berjalan dengan baik, termasuk dari sisi perizinan dari DPRD DKI. Perseroan juga telah menggandeng penjamin emisi.
"Namun kondisi pasar belum memungkinkan. Kami juga harus hati-hati, jangan sampai nanti setelah IPO harga sahamnya semakin merosot. Kami rencanakan dilakukan tahun depan, tapi itu juga akan tergantung dengan kondisi pasar," kata Herry di Jakarta, Selasa (17/12).
Bank DKI berencana melakukan IPO dengan menggunakan buku kinerja semester I 2020. Herry memperkirakan, kondisi pasar tahun depan akan lebih baik. Itu bisa terlihat dari penerbitan surat utang jangka pendek yakni Negotiable Certificate of Deposit (NCD) yang dilakukan perseroan baru-baru ini.
Baca Juga: Punya direktur keuangan, LinkAja siap cari investor swasta
Bank Daerah ini berhasil menerbitkan NDC sebesar Rp1,88 triliun dengan tenor hingga 24 bulan. Ini merupakan NDC pertama yang diterbitkan perseroan. Jumlah tersebut melebih nilai penerbitan awal yang direncanakan atau oversubscribed sebesar 1,8 kali dari target dana sebesar Rp 1 triliun dan mampu memperoleh minat yang cukup besar di tenor 24 bulan.
“Hal ini menandakan tingkat kepercayaan investor yang tinggi terhadap Bank DKI yang merupakan BUMD yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta” kata Herry.
Kedua, Seri B sebesar Rp1,03 triliun dengan tenor 12 bulan yang ditawarkan sebesar 6,95% dan akan jatuh tempo 11 November 2020. Seri C sebesar Rp190 miliar dengan tenor 24 bulan dengan yield paling tinggi 7,25% dan akan jatuh tempo 11 November 2021.
Bank DKI akan mempergunakan penerbitan NCD ini akan dipergunakan untuk meningkatkan asset produktif dan juga memperkuat struktur pendanaan.
Baca Juga: Dua bank ini siap melantai di bursa pada tahun depan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News