kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi valas mendorong pendapatan komisi Bank Mandiri


Senin, 23 Juli 2018 / 20:37 WIB
Transaksi valas mendorong pendapatan komisi Bank Mandiri
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah di Kantor Cabang Bank Mandiri


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) mencatat realisasi fee based income atau pendapatan non bunga yang cukup bagus sampai semester 1 2018. Berdasarakan dokumen analyst meeting BMRI yang diunggah ke laman web perusahaan, tercatat realisasi fee based income Bamk Mandiri sampai Juni 2018 sebesar Rp 12,8 triliun atau naik 18,1% secara tahunan atau year on year (yoy).

Jumlah fee based income Bank Mandiri ini cukup besar yaitu 31% dari total laba operasional. Pendapatan berbasis komisi BMRI yang cukup besar ini didorong oleh lima bisnis. Pertama, dari cash recoveries senilai Rp 1,9 triliun. Kedua, dari biaya administrasi sebesar Rp 1,7 triliun. Ketiga, pendapatan dari foreign exchange fee senilai Rp 1,5 triliun.

Lalu keempat, pendapatan dari transfer dan transaksi ritel sebanyak Rp 1,3 triliun. Serta, kelima, pendapatan dari kartu kredit sebesar Rp 1,03 triliun.

Dalam risetnya, Sun Lin Lim, analis dari Bank DBS menyebutkan, pendapatan non bunga Bank Mandiri salah satunya didorong oleh transaksi valas. "Fee based income didorong salah satunya dari tingginya transaksi valas," tulis Sun Lin dalam risetnya. Jumat (20/7).

Naik turunnya rupiah, menurut Sun Lin, bisa mendorong transaksi valas dan bisnis hedging. Hal ini bisa menjaga fee income bank cukup besar. Selain itu, tingginya transaksi ritel transfer juga menjadi pendorong pertumbuhan fee based incoe Bank Mandiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×