kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Ubah sistem pelayanan manual ke elektronik, Taspen rogoh kocek Rp 11 miliar


Rabu, 20 April 2011 / 20:18 WIB
Ubah sistem pelayanan manual ke elektronik, Taspen rogoh kocek Rp 11 miliar
ILUSTRASI. Reisa Brotoasmoro, Tim Komunikasi Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19


Reporter: Christine Novita Nababan |

JAKARTA. Di 2011 ini, PT Taspen (Persero) mulai mengubah sistem pelayanannya dari manual ke elektronik. Sistem pelayanan yang mengandalkan kecanggihan teknologi informasi tersebut diyakini akan memudahkan penyaluran dan pemberian pensiun dan tunjangan hari tua (THT) kepada para pesertanya, yaitu para pensiunan pegawai negeri sipil, TNI, dan Polri.

Tak tanggung-tanggung, sistem pelayanan elektronik ini akan mencakup seluruh 49 mitra perseroan dalam penyaluran dan pemberian pensiun. Antara lain, Bank BRI, Bank Mandiri, Bank BNI, Bank Bukopin, Bank Tabungan Negara, Pos Indonesia, termasuk Bank Pembangunan Daerah (BPD) di seluruh Indonesia.

Direktur Utama Taspen Agus Haryanto mengungkapkan, untuk membenahi sistem pelayanan dari manual ke elektronik itu, pihaknya merogoh kocek sebesar Rp 11 miliar. “Investasi teknologi dan informasi sebesar Rp 11 miliar itu untuk membangun sistem pelayanan elektronik, sehingga memudahkan transaksi peserta di 49 bank mitra,” ujarnya ditemui KONTAN, Rabu (20/4).

Perusahaan pelat merah tersebut melayani total 6,3 juta peserta. Sebanyak 4,2 juta di antaranya merupakan peserta aktif yang masih melakukan iuran, sedangkan sisanya sekitar 2,1 juta nasabah hanya menerima pensiun setiap bulannya. Total dana yang digelontorkan Taspen untuk peserta penerima pensiun rata-rata Rp 49 triliun per tahun atau Rp 4,08 triliun per bulan.

Selain mengubah sistem pelayanan dari manual ke elektronik, Taspen juga mereformasi perjanjian kerja sama dengan seluruh bank mitranya. Reformasi yang dimaksud adalah menyesuaikan kerja sama dengan kondisi saat ini. Reformasi dimulai dengan Bank BRI dan akan diikuti dengan bank-bank mitra lainnya.

“Dengan Bank BRI, terkait penyediaan fasilitas pembayaran tabungan hari tua, tabungan hari tua multiguna, dan pensiun dari rekening. Sistem pelayanannya akan lebih sederhana dan mempermudah akses lewat host to host yang memungkinkan BRI dan Taspen bertukar data secara on line,” imbuh Agus.

Tidak hanya itu, proses pembayaran tabungan hari tua, tabungan hari tua multiguna dan pensiun melalui rekening dapat dilakukan secara real time on line.

Ini diyakini lebih tepat waktu, jumlah, dan tujuan dalam waktu yang bersamaan. Sesuai dengan filosofi 5 tepat Taspen, yaitu tepat orang dan tepat rekening, tepat waktu, tepat jumlah, dan tepat tempat dan tepat administrasi.

Sekadar informasi, sepanjang tahun lalu, Taspen berhasil memanen untung hingga Rp 581,2 miliar atau naik 73% dibandingkan pencapaian tahun sebelumnya. Pada periode yang sama, Taspen membukukan aset sebesar Rp 77,2 triliun atau tumbuh 27% dari 2009 lalu. Dengan total dana kelolaan mencapai Rp 70 triliun posisi akhir Desember 2010.

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri keuangan Anny Ratnawati mengimbau agar, perusahaan jaminan sosial Badan Usaha Milik Negara itu harus melakukan reformasi kelembagaan. Termasuk merancang ulang sistem penyaluran dan pemberian pensiun mengingat metode penghitungan dan pelayanannya kerap membebani APBN dan dianggap kurang menguntungkan.

Menurut dia, beban pembayaran pensiun dan THT terhadap APBN terus meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah PNS yang masuk dan kenaikan gaji pokok. Tahun ini saja alokasi APBN mencapai Rp 50 triliun. “Ruang fiskal kami tidak cukup besar sehingga harus diatur dengan baik. Sebaiknya, kaji ulang program pensiun dan THT,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×