kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Februari, hasil investasi BPJS Rp 3,5 triliun


Selasa, 04 April 2017 / 11:25 WIB
Februari, hasil investasi BPJS Rp 3,5 triliun


Reporter: Anisah Novitarani | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJSTK) mampu mengantongi pertumbuhan hasil investasi. Hingga Februari 2017, hasil investasi BPJSTK mencapai Rp 3,5 triliun. Hasil investasi tersebut meningkat 45,8% secara year-on-year (yoy).

Kepala Divisi Komunikasi BPJS Ketenagakerjaan Irvansyah Utoh Banja mengatakan strategi pengelolaan dana dan kondisi pasar yang baik membuat imbal hasil BPJSTK masih positif. Menurut Irvansyah, investasi terbanyak BPJS hingga Februari 2017 ini ada pada surat utang dengan porsi 62%. Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga menempatkan dana di saham dengan porsi 17% (lihat grafik).

Hingga Februari 2017, total dana kelolaan BPJS Ketenagakerjaan sebesar Rp 262 triliun. Angka tersebut meningkat dari realisasi tahun lalu Rp 260,54 triliun.

Tahun ini, BPJSTK berharap bisa mengantongi dana kelolaan hingga Rp 297 triliun. Sementara target imbal hasil badan sosial ini sama seperti tahun lalu yakni 9,43%.

Selain mencoba mengembangkan dana di instrumen pasar modal agar meraih imbal hasil positif, BPJS juga terus memberi layanan agar peserta tetap betah menempatkan dana.

Manfaat tambahan

BPJS Ketenagakerjaan antara lain memberi fasilitas tambahan. Yakni dengan memberi fasilitas pembiayaan rumah dan uang muka kredit pemilikan rumah (KPR). BPJS Ketenagakerjaan menargetkan bisa menyalurkan pinjaman pada 25.000 unit rumah di tahun ini. Irvansyah mengatakan, program ini masih dalam tahap evaluasi dan telah berjalan selama dua minggu.

BPJS menargetkan bisa menyalurkan pinjaman hingga Rp 5 triliun sepanjang tahun ini. "Sumber alokasi dana ini bisa dari dana baru atau relokasi dari aset lain, sesuai dengan strategi aset alokasi hasil evaluasi bulanan," kata Irvansyah, Senin (3/4).

Untuk melancarkan program fasilitas pembiayaan KPR ini, BPJS Ketenagakerjaan menggandeng pihak perbankan. Saat ini yang sudah siap BTN. "Bank yang lain masih pembahasan teknis, akan kami umumkan jika sudah siap bekerjasama dengan bank lain," ujar Irvansyah.

Menurut Irvansyah, salah satu bank yang diincar untuk diajak kerjasama adalah bank pembangunan daerah (BPD). Namun, pihaknya masih mempelajari potensi lebih lanjut.

Program yang biasa disebut dengan manfaat layanan tambahan program jaminan hari tua ini berlaku bagi seluruh peserta BPJS Ketenagakerjaan. Ada empat jenis layanan yang diberikan. Yakni KPR, pinjaman uang muka perumahan, pinjaman renovasi perumahan dan kredit konstruksi bagi pengembang.

KPR bisa digunakan untuk membiayai rumah dengan harga maksimal Rp 500 juta dan uang muka sebesar 1% asal tak masuk masyarakat berpenghasilan rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×