kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akseleran pertahankan rasio pinjaman bermasalah di bawah 1% pada 2021


Senin, 11 Januari 2021 / 22:55 WIB
Akseleran pertahankan rasio pinjaman bermasalah di bawah 1% pada 2021
ILUSTRASI. galvan.yudistira-Ivan Tambunan CEO Akseleran. DOK Akseleran. OJK gencar berantas fintech ilegal, ini komentar Akseleran


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyelenggara fintech peer to peer lending PT Akseleran Keuangan Inklusif Indonesia terus berupaya menjaga kualitas pinjaman pada tahun ini.

Oleh sebab itu, CEO & Co-Founder Akseleran Ivan Tambunan bilang telah menerapkan menerapkan asesmen kredit yang prudent dengan fokus pada cashflow calon peminjam (borrower).

“Jadi kami asess suatu debitur atau suatu proyek cashflow-nya seperti apa. Certain tidak. Kalau tidak certain bagaimana mitigasi nya. Ini diterapkan dalam asesmen kredit kami untuk menjaga risiko,” ujar Ivan kepada Kontan.co.id.

Berkat langkah ini, Ivan menyatakan rasio pinjaman bermasalah (NPL) mencapai 0,2% di 2020. Akseleran berharap bisa mempertahankan NPL dengan target di bawah 1% sepanjang 2021.

“Caranya tetap prudent dalam asesmen kredit. Responsif terhadap perubahan situasi ekonomi dan pasar. Di tahun 2020 sebagai respon atas pandemi, kami shifting produk mayoritas dari pre-invoice financing ke invoice financing. Di 2021 kami akan terus responsif terhadap keadaan ekonomi dan pasar,” tuturnya.

Baca Juga: Bertambah satu entitas, ada 37 fintech P2P lending berizin penuh dari OJK

Begitupun dengan tren restrukturisasi di Akseleran di akhir tahun tidak banyak. Jauh menurun dibandingkan Mei 2020 pasca Covid-19 dinyatakan sebagai pandemi. Ia pun yakin, di 2021 ini restrukturisasi akan semakin sedikit seiring dengan perbaikan ekonomi.

Asal tahu saja, tahun lalu, Akselaran berhasil menyalurkan pinjaman senilai Rp 960 miliar. Kinerja itu, berhasil disalurkan meskipun Indonesia mengalami krisis seiring pandemi Covid-19.

Ia menyatakan pinjaman tersebut didominasi oleh produk invoice financing dan pre-invoice (kontrak) financing. Akseleran optimistis akan tren peningkatan.

“Target penyaluran pinjaman di 2021 sebanyak Rp 2 triliun, tumbuh lebih dari dua kali dari 2020. Akseleran menyasar pada semua sektor, utamanya konstruksi, infrastruktur, kelistrikan dan energi. Namun juga banyak ritel dan essential goods supply chain,” pungkas Ivan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×