kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.420.000   9.000   0,64%
  • USD/IDR 15.495
  • IDX 7.544   55,62   0,74%
  • KOMPAS100 1.163   9,60   0,83%
  • LQ45 943   8,85   0,95%
  • ISSI 222   1,56   0,71%
  • IDX30 478   4,83   1,02%
  • IDXHIDIV20 577   6,26   1,10%
  • IDX80 132   1,33   1,02%
  • IDXV30 139   2,63   1,93%
  • IDXQ30 160   1,46   0,92%

Bank asing serbu nasabah kredit ekspor


Senin, 27 Januari 2014 / 08:00 WIB
Bank asing serbu nasabah kredit ekspor
ILUSTRASI. Layar pergerakan saham Bursa Efek Indonesia (BEI). KONTAN/Cheppy A. Muchlis


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dessy Rosalina

JAKARTA. Sepak terjang perbankan asing tampaknya semakin bergeliat di di Indonesia. Kali ini, perbankan asing tengah asyik membidik sektor kredit ekspor.

Hasil riset The Finance Research mengungkapkan, sejumlah bank asing menyerbu para eksportir asal Indonesia. "Bank asing itu berasal dari Singapura dan Malaysia," kata Eko B. Supriyanto, Direktur The Finance Research, kepada KONTAN, Minggu (26/1).
Hasil pantauan The Finance Research, bank asing yang getol mencari nasabah kredit ekspor adalah United Overseas Bank (UOB), Overseas-Chinese Banking Corporation (OCBC) dan Maybank Malaysia.

Sejumlah strategi diterapkan bank asing untuk menggaet para eksportir. Diantaranya, bunga kredit rendah, penarikan kredit yang sederhana, kenaikan plafon kredit dan jangka waktu (tenor) panjang. Sejumlah sektor yang menjadi incaran bank asing adalah komoditas ekspor cokelat, kakao dan kelapa sawit. Bank asing banyak menyerbu wilayah Sulawesi Selatan, Bali, Medan, Solo dan Palembang.

"Seharusnya ada regulasi yang mengendalikan operasional bank asing. Kami menyiapkan modal dan pegawai untuk bisa berkompetisi," ujar Eko Budiwiyono, Direktur Utama Bank DKI. Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per November 2013, kredit ekspor tumbuh 14,28% menjadi Rp 56,96 triliun dibandingkan tahun lalu. Dari angka itu, bank asing mencatat kenaikan 12,5% menjadi Rp 9,96 triliun pada November.

Porsi kredit ekspor bank asing setara dengan 16,08% dari total kredit ekspor nasional. Sementara itu, bank BUMN dan Bank Pembangunan Daerah (BPD) mencatat penurunan kredit ekspor. Kredit ekspor bank pelat merah turun 15,38% menjadi Rp 11,59 triliun per November 2013.

Pada periode sama, kredit ekspor BPD anjlok 24,13% menjadi Rp 66 miliar. Agung Laksamana, Head of Corporate Affairs, Citi Indonesia, mengatakan, pihaknya fokus membidik nasabah supply chain. "Citibank memiliki lalu lintas perdagangan aktif dengan mitra global di berbagai kawasan," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Sustainability Reporting with GRI Standards Practical Business and Social Responsibility berbasis ISO

[X]
×