kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank berusaha tingkatkan pendapatan anak usaha


Kamis, 28 Juni 2018 / 21:13 WIB
Bank berusaha tingkatkan pendapatan anak usaha
ILUSTRASI. Pelayanan nasabah perbankan


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank berusaha meningkatkan kontribusi pendapatan dari anak usaha. Hal ini untuk mengoptimalkan pendapatan bank.

Seperti diketahui, tahun ini bank harus menghadapi risiko kenaikan suku bunga acuan. Hal ini memaksa bank dalam jangka pendek harus rela kehilangan sebagian marginnya.

Ini karena bank harus menaikkan bunga deposito. Sedangkan bunga kredit baru beberapa bulan selanjutnya mengalami penyesuaian.

Namun secara umum tahun ini kinerja bank diproyeksi cukup bagus. Hal ini karena risiko kredit sudah membaik meskipun penyaluran kredit belum terlalu kencang.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI bilang kontribusi anak usaha terhadap bisnis BNI pada kuartal I-2018 sebesar 7,7%.

"Ini berasal dari laba dari pendapatan non bunga atau fee based income," kata Anggoro kepada kontan.co.id, Kamis (28/6).

Pada kuartal II-2018, BNI memproyeksi kontribusi pendapatan anak usaha sebesar 9%.

Adhi Brahmantya, Direktur Keuangan & Teknologi Informasi Bank Bukopin bilang saat ini kontribusi anak usaha di bidang syariah dan multifinance masih di bawah 10%. "Diproyeksi sampai akhir 2018 kontribusi anak usaha menjadi sebesar 10%," kata Adhi kepada kontan.co.id, Kamis (28/6).

Bank Bukopin akan mendorong kontribusi bisnis dari multifinance kendaraan roda empat baik baru maupun bekas. Bank juga memanfaatkan kantor cabang sebagai sales poin sehingga bisa meningkatkan efisiensi.

Anggoro bilang untuk meningkatkan kontribusi anak usaha, BNI akan mengoptimalkan kerjasama antara induk dan anak usaha. Hal ini misalnya dengan melakukan sharing infrastruktur agar tercipta efisiensi.

Bank juga berusaha menyempurnakan proses bisnis dan mengantisipasi perkembangan bisnis ke depan. BNI mencatat tahun ini anak usaha yang bergerak terkait dengan pasar modal akan mengalami tantangan.

Hal ini karena kondisi ekonomi yang fluktiatif dan cenderung alami tekanan. Tekanan ini diantaranya dari pasar modal, kurs dan suku bunga.

Untuk mengantisipasi ini bank berusaha menjaga manajemen risiko terintegrasi yang baik dan memperkuat sinergi BNI dengan anak usaha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×