kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,80   -7,56   -0.81%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank besar menjajaki opsi pendanaan wholesale funding


Minggu, 29 April 2018 / 16:17 WIB
Bank besar menjajaki opsi pendanaan wholesale funding
ILUSTRASI. Penerbitan Obligasi Mandiri


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank besar pada 2018 ini menjajaki opsi pendanaan di luar dana pihak ketiga (DPK) atau wholesale funding. Hal ini untuk meningkatkan pilihan atau diversifikasi pendanaan.

Parwati Surjaudaja, Presiden Direktur Bank OCBC NISP mengatakan, pihaknya membuka opsi untuk pendanaan non tradisional selain DPK. "Termasuk di dalamnya obligasi dan MTN," kata Parwati kepada Kontan.co.id, Jumat (27/4).

Tujuan pendanaan wholesale funding ini untuk diversifikasi tenor karena jika mengandalkan DPK maka tenornya mayoritas akan jangka pendek. Selain obligasi dan medium term notes (MTN), OCBC NISP juga menjajaki instrumen lain sesuai tenor dan kebutuhan likuiditas bank.

Taswin Zakaria, Presiden Direktur Maybank Indonesia mengatakan, pada tahun ini bank akan melakukan rights issue. "Mungkin saja pendaanan dari pasar modal akan mengalami kenaikan pada tahun ini," kata Taswin kepada kontan.co.id, Jumat (27/4).

Jumlah rights issue Maybank Indonesia pada 2018 ini diperkirakan sebesar Rp 2 triliun. Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur Bank Mayapada bilang pada tahun ini bank akan rights issue Rp 2 triliun. "Rights issue ini untuk memperkuat permodalan dan antisipasi pertumbuhan kredit," kata Haryono kepada kontan.co.id, Jumat (27/4).

Kartika Wirjoatmodjo, Direktur Utama Bank Mandiri mengatakan bahwa Mandiri akan menerbitkan obligasi Rp 3 triliun pada Juni 2018. "Ini masuk obligasi berkelanjutan," kata Tiko. Sayang Tiko belum merinci detail obligasi berkelanjutan ini.

Lea Kusumawijaya, Direktur Keuangan Bank Permata bilang, pendanaan bank saat ini masih fokus ke dana pihak ketiga (DPK) terutama tabungan dan giro. "Sejalan dengan manajemen likuiditas bank," kata Lea kepada kontan.co.id, Jumat (27/4). Ini untuk menjaga pendanaan berkesinambungan.

Sebagai gambaran saja, sampai sampai Februari 2018, jumlah dana wholesale funding industri perbankan dari surat berharga dan pinjaman sebesar Rp 323 triliun atau naik 24,23%. Sebanyak 92% dari wholesale funding ini berasal dari bank besar BUKU IV dan BUKU III.

Jika dilihat, jumlah dana wholesale funding ini baru 6,15% dari total dana pihak ketiga (DPK) perbankan atau bisa dibilang masih cukup kecil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×