Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah bank pembangunan daerah (BPD) akan menambah modal tahun ini guna mendorong pertumbuhan kinerja. Utamanya, modal tambahan ini nantinya akan digunakan untuk menggenjot realisasi kredit di akhir tahun.
Salah satu bank yang berencana mencari tambahan modal antara lain PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJB).
Pemimpin Divisi Corporate Secretary BJB Hakim Putrama menjelaskan, saat ini pihaknya tengah melakukan kajian internal mengenai kemungkinan adanya kebutuhan tambahan modal tersebut.
"Hal ini dalam rangka mendukung bisnis BJB ke depan termasuk mekanisme yang akan dipilih dalam pelaksanaannya," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (17/4).
Selain penambahan modal, perseroan ini juga akan mencari pendanaan non konvensional guna menjaga rasio kecukupan modal. Antara lain melalui penerbitan obligasi berkelanjutan tahap II pada Triwulan II-2018 sebesar Rp 2 triliun. "Posisi CAR (capital adequacy ratio) BJB di Desember 2017 sebesar 18,77% dan kami akan jaga di kisaran 18,5% di tahun 2018," tambahnya.
Sekadar informasi saja, sebelumnya BJB telah mendistribusikan surat utang jangka pendek tipe negotiable certificate of deposit (NCD) III-2018 senilai Rp 350 miliar. Dana penerbitan NCD ini akan digunakan untuk modal kerja dalam usaha penyaluran kredit. Selain BJB, PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara (Bank Sumut) juga punya rencana untuk menambah modal tahun ini.
Direktur Utama Bank Sumut Edie Rizliyanto menyebut, sesuai dengan rencana bisnis bank (RBB), perusahaannya akan mendapat tambahan modal sebesar Rp 180 miliar oleh pemegang saham. Dalam hal ini, Pemerintah Provinsi Sumatera Utara. Selain suntikan modal, perseroan ini juga berencana mencari pendanaan non konvensional melalui penerbitan obligasi yang nilainya mencapai Rp 600 miliar.
Menurut Edie, hal ini dilakukan untuk meningkatkan CAR perseroan pada akhir Desember 2018 sebesar 19,36%. "CAR Bank Sumut posisi Maret 2018 15,49%. Rencana peningkatan CAR sampai Desember 2018 sebesar 19,36%," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News