kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Danamon proyeksi kredit tumbuh 10% pada tahun 2019


Kamis, 27 Desember 2018 / 15:49 WIB
Bank Danamon proyeksi kredit tumbuh 10% pada tahun 2019
ILUSTRASI. Paparan kinerja Bank Danamon


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (BDMN) memproyeksi kredit secara konsolidasi dapat tumbuh 10% secara tahunan pada tahun 2019. 

Wakil Direktur Utama Bank Danamon Michellina Laksmi Triwardhany mengatakan, proyeksi penyaluran kredit tersebut di luar kredit mikro. "Analis kami memperkirakan pertumbuhan kredit (perbankan) berkisar 8%-10% sama dengan tahun ini. Kami di Danamon juga berharap dapat tumbuh sejalan dengan industri ini. Tentu saja dengan pengurangan kredit mikro. Ke depan kami akan tetap fokus pada sisi efisiensi," ujarnya, Kamis (27/12).

Michellina menambahkan, Danamon akan fokus pada segmen andalan yakni kredit pada usaha kecil dan menengah (UKM) dan kredit pemilikan rumah (KPR). Hingga September 2018, KPR Danamon tumbuh 35% yoy dari Rp 5,4 triliun menjadi Rp 7,31 triliun. Sedangkan kredit UKM tumbuh 11% yoy menjadi Rp 30,53 triliun dari 27,48 triliun di 2017.

Michellina mengaku pada sembilan bulan pertama 2018, pertumuhan kredit secara konsolidasi di luar segmen mikro tumbuh 10% yoy menjadi Rp 131,12 triliun. Posisi yang sama tahun lalu Rp 119,18 triliun. Sedangkan secara total kredit termasuk segmen mikro tumbuh 6% yoy menjadi Rp 134,33 triliun.

Hingga akhir tahun, Michellina bilang, Bank Danamon masih berharap penyaluran kredit secara konslidasi di luar mikro masih bisa tumbuh 10% yoy.

Namun Michellina tidak merinci proyeksi rasio kredit bermasalah Danamon di 2019. Yang pasti, Danamon akan meningkatkan kualitas aset dengan mengandalkan KPR dan UKM. 

Menurut Michelline secara risiko, kedua segmen ini lebih aman. Hingga September 2018, non performing loan (NPL) griss Danamon sebesar 3%. Nilai ini membaik dari posisi yang sama tahun lalu sebesar 3,3%.

Selain itu, untuk tahun depan, Danamon akan melanjutkan proses penjualan anak usaha PT Asuransi Adira Dinamika (Adira Insurnace) kepada Zurich Insurance Group. "Aksi korporasi yang sudah kami umumkan adalah divestasi Adira Insurance. Kami umumkan rencananya tahun ini, sekarang masih proses approval dari semua regulasi. Tahun depan akan terjadi jika persetujuannya keluar (dari regulator)," imbuh Michellina.

Terkait terkat merger dengan PT Bank Nusantara Parahyangan Tbk (BBNP), Michellina mengaku Danamon masih akan melakukan evaluasi. Hal ini dilakukan lantaran, aksi akuisisi 73,8% saham Danamon oleh MUFG Bank, Ltd dari pemilik sebelumnya Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. (AFI) yang merupakan anak perusahaan dari Fullerton Financial Holdings Pte. Ltd.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan waktu satu tahun hingga Agustus 2019 agar proses merger ini selesai. Hal ini mengikuti ketentuan azas kepemilikan tunggal atau single presence policy (SPP). Sebab hingga September 2018, MUFG Group menguasai 75,51% saham BBNP.

"SSP waktunya satu tahun, kanu masih mengevaluasi dan pasti akan mengikuti peraturan-peraturan baik dari OJK pasar modal maupun OJK Bank. Saat ini masih dijajaki dan tentu saja bila kami sudah siap, akan kanu umumkan," tutur Michellina.

Sebelumnya, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK Heru Kristiyana mengatakan MUFG Bank sedang dalam proses penambahan kepemilikan di Bank Danamon dari 40% menjadi 73,8%. Proses akuisisi akan selesai pada Maret hingga April 2019. Setelah akuisisi kelar, MUFG akan merampungkan penggabungan Bank Danamon dengan BBNP.

Asal tahu saja, MUFG sudah meningkatkan investasinya di Bank Danamon menjadi 40,0% kepemilikan saham efektif sejak tanggal 3 Agustus 2018. Oleh sebab itu, MUFG Bank menjadi pemegang saham pengendali Danamon. Selain itu, AFI tetap menjadi pemegang saham pengendali dengan kepemilikan saham sebesar 33,8% di Bank Danamon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×