kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Panin memperbesar porsi kredit komersil


Sabtu, 21 April 2012 / 10:49 WIB
Bank Panin memperbesar porsi kredit komersil
ILUSTRASI. Emiten tembakau dan rokok PT Indonesian Tobacco Tbk


Reporter: Nina Dwiantika |

JAKARTA. PT Bank Pan Indonesia Tbk (Panin), menargetkan kredit komersial tumbuh 30% sepanjang 2012. Demi mencapai target itu, bank terbesar ketujuh dari sisi aset ini membidik pembiayaan pembelian kantor, gudang, ruko dan small office home office (SOHO). Jika target ini tercapai, kontribusi ke total kredit secara mencapai 20%.

Direktur Komersial Bank Panin, Edy Heryanto berharap, sampai akhir tahun nanti, pihaknya dapat menyalurkan kredit komersil hingga Rp 37,7 triliun, bertambah Rp 8,7 triliun dari akhir Desember 2011. "Hingga kuartal I-2012, perkembangannya sesuai target," kata Edy, Selasa (17/4), tanpa menyebutkan angka persis. Rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) di segmen ini relatif kecil hanya 1%.

Panin akan menggandeng pengembang kelas kakap dan menengah untuk menyediakan kredit bagi nasabah yang ingin membeli ruang perkantoran, gudang, ruko dan SOHO. Salah satu kerjasama yang sudah terealisasi menggandeng Ciputra Group.

Bank Panin mengincar pembiayaan antara Rp 300 miliar sampai Rp 400 miliar dari kerjasama ini dengan bunga 10% fixed setahun. "Nantinya, Panin menyediakan dana hingga Rp 500 miliar per tahun," tuturnya.

Direktur Pelaksana Ciputra Group, Harun Hajadi mengatakan, perusahaan membutuhkan dana sekitar Rp 1 triliun untuk proyek perkantoran. Dengan suntikan kredit dari Panin, Ciputra tinggal menambahkan sisa dana dari kas internal. Nanti setiap debitur memperoleh pinjaman Rp 2 miliar-Rp 3 miliar, bertenor 2 tahun, 3 tahun bahkan 10 tahun.

Sampai akhir 2012, Panin membidik dana pihak ketiga (DPK) Rp 97 triliun, naik dari periode yang sama 2010 sebesar Rp 85 triliun. Agar bunga kredit semakin kompetitif, Panin akan meningkatkan porsi dana murah menjadi 60%, dari tahun sebelumnya 50%.

Sementara, target pertumbuhan kredit tahun ini 20%-25% atau menjadi Rp 90 triliun - Rp 93 triliun, dibandingkan pencapaian 2011. Panin mengandalkan kredit sektor ritel, seperti konsumer serta UMKM. Tahun lalu kedua jenis kredit ini mengambil porsi 67% dari total kredit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×