kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank syariah catat kinerja positif di akhir kuartal I 2018


Minggu, 15 April 2018 / 16:59 WIB
Bank syariah catat kinerja positif di akhir kuartal I 2018
ILUSTRASI. Pelayanan Nasabah Bank BNI Syariah


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memantau sejauh ini kinerja perbankan syariah masih tumbuh positif.

Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso menuturkan, kinerja tersebut tercermin dari posisi aset perbankan syariah yang tercatat masih tumbuh sebesar 20,65% secara tahunan atau year on year (yoy) per akhir Februari 2018 menjadi Rp 429,36 triliun. Sementara itu, pembiayaan masih bergerak ke level dua digit yakni 14,76% yoy menjadi Rp 289,99 triiliun.

Selain itu, posisi likuditas juga masih bergerak ke arah positif. Terlihat dari posisi dana pihak ketiga (DPK) yang berhasil dihimpun naik 16,1% yoy menjadi Rp 339,05 triliun.

Sejalan dengan hal tersebut, beberapa bankir syariah yang dihubungi Kontan.co.id, juga menyebutkan kondisi yang cukup positf.

Salah satunya, PT Bank BNI Syariah yang mengatakan per Maret 2018 pertumbuhan aset perseroan naik cukup tajam sebesar 28,8% secara yoy menjadi Rp 38,45 triliun.

Direktur BNI Syariah Dhias Widhiyati mengungkapkan pertumbuhan aset yang tinggi utamanya didorong oleh pertumbuhan DPK sebesar 27,7% dengan pertumbuhan tertinggi di giro dan tabungan masing-masing 33% dan 29,6% pada kuartal I 2018 lalu.

Sementara dari sisi pertumbuhan pembiayaan, secara tahunan anak usaha PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini membukukan kenaikan 12% akhir Maret 2018 lalu. Sementara pertumbuhan tertinggi berasal di segmen komersial dengan kenaikan 17%.

Utamanya, didorong dari pembiayaan infrastruktur untuk jalan, jembatan, bendungan dan power plant.

"Rencana sampai dengan akhir Desember 2018 tumbuh lebih kurang 15% dari Desember 2017," kata Dhias kepada Kontan.co.id, Minggu (15/4).

PT Bank BCA Syariah juga membukukan pertumbuhan kinerja yang tak kalah positif. Direktur Utama BCA Syariah John Kosasih mengungkap dari sisi aset per Kuartal I 2018 kenaikannya mencapai 14% secara yoy.

Kenaikan aset perseroan, didorong oleh pertumbuhan pembiayaan sebesar 23% dan DPK yang juga naik 16%. Pun, dari segi kualitas kredit perseroan masih terbilang sangat rendah dengan rasio non performing financing (NPF) gross berada di posisi 0,6% dan NPF nett 0,14% akhir Maret 2018 lalu.

"Target kami untuk aset di rentang 10% sampai 15%. Kalau DPK dan Pembiayaan 15% sampai 20% tahun ini," papar John.

Sementara itu, PT Bank BRI Syariah Tbk juga membukukan pertumbuhan aset cukup besar mencapai 21,75% secara yoy menjadi Rp 34,7 triliun pada Kuartal I 2018 lalu.

Sementara itu, pembiayaan perseroan mencapai sebesar Rp 19,5 triliun atau naik satu digit 8,45% secara yoy. Kendati demikian, Sekretaris Perusahaan BRI Syariah Indri Tri Handayani mengatakan realisasi pembiayaan tersebut tumbuh Rp 531 miliar bila dibandingkan realisasi Desember 2017.

Adapun, untuk penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BRI Syariah membukukan kenaikan sebesar 21% akhir Maret 2018 lalu menjadi Rp 28,3 triliun.

"DPK Maret 2018 Rp 28,3 triliun, tumbuh secara tahunan sebesar Rp 5 triliun atau sekitar 21%," kata Indri. Perseroan menarget tahun ini kinerja dipatok naik hingga ke level dua digit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×