kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BCA Optimistis Kredit Semester I Tumbuh Jadi Rp 132 Triliun


Selasa, 06 Juli 2010 / 10:22 WIB
BCA Optimistis Kredit Semester I Tumbuh Jadi Rp 132 Triliun


Reporter: Andri Indradie, Steffi Indrajana | Editor: Test Test

JAKARTA. Ekonomi Indonesia yang terus menanjak membuat Bank Central Asia optimistis penyaluran kredit di semester pertama 2010 bisa tumbuh 7% dibandingkan posisi akhir 2009 yang sebesar 123,21 triliun. Alhasil, kucuran kredit BCA bakal mencapai Rp 131,83 triliun atau hampir Rp 132 triliun.

"Akhir tahun nanti target kami bisa tumbuh antara 20% - 22%," kata Jahja Setiaatmadja, Wakil Direktur Utama BCA kepada KONTAN, belum lama ini. Target BCA pada akhir 2010 ini lebih tinggi dari proyeksi semula yang memperkirakan tumbuh sebesar 15%.

Sebagai perbandingan Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit Januari - Juni 2010 mencapai Rp 115,25 triliun atau 8,06%. Tetapi, jika dihitung angka pertumbuhan tahunan alias year on year, kredit perbankan sudah tumbuh 18,73%, naik sekitar Rp 239,88 triliun menjadi Rp 1.545,45 triliun.

Jahja melihat perkembangan kredit tahun ini yang cukup bagus. Biasanya, pencapaian kredit pada kuartal I dan kuartal II belum terlalu deras. Kredit perbankan baru mulai deras pada akhir kuartal III sehingga mampu melampaui capaian tahun lalu. "Tahun ini berbeda. Angka permintaan kredit kami di kuartal II saja sudah melebihi angka Desember tahun lalu," tandas Jahja.

Dari sisi modal, ia mengaku saat ini permodalan BCA cukup kuat. Alhasil, ketika permintaan terhadap kredit meningkat, BCA berani memberikan kredit dengan agresif.
Dan yang menggembirakan, hampir semua segmen kredit BCA meningkat. Mulai kredit korporasi, komersial, maupun kredit konsumsi, seperti kredit kendaraan bermotor, kredit pemilikan rumah (KPR), serta kartu kredit.

Jahja mencontohkan, khusus kredit korporasi, permintaan dari perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ke bank milik Kelompok Djarum ini cukup besar. Salah satunya adalah PT Kereta Api Indonesia, yang berniat membeli sekitar 150 lokomotif dari Amerika Serikat (AS). "Dana yang dibutuhkan antara Rp 5 triliun sampai Rp 6 triliun. Mungkin kami akan bagi-bagi berupa pinjaman sindikasi dengan bank lainnya," tegasnya.

Ia menambahkan, tahun ini BCA akan menggenjot penyaluran kredit di luar Pulau Jawa, seperti di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku. "Kami juga akan lebih masif menyalurkan kredit di sektor perkebunan, pertambangan, dan perdagangan," kata Jahja.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×