kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BJB Syariah catat pembiayaan tumbuh 6,6% pada tahun 2020


Kamis, 11 Februari 2021 / 13:48 WIB
BJB Syariah catat pembiayaan tumbuh 6,6% pada tahun 2020
ILUSTRASI. Layanan Bank BJB Syariah.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank BJB Syariah masih membukukan pertumbuhan pembiayaan yang positif sepanjang tahun 2020 meskipun dihadapkan dengan tekanan pandemi Covid-19. Pembiayaan perseroan tumbuh konservatif sebesar 6,63% menjadi 5,77 triliun dari Rp 5,42 triliun pada tahun sebelumnya.

Sementara penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh 15,14% secara year on year (yoy) jadi Rp 6,66 triliun. Alhasil, aset BJB Syariah meningkat 15,03% dari Rp 7,72 triliun pada tahun 2019 menjadi sebesar Rp 8,88 triliun di tahun 2020.

Namun, laba bank ini terkoreksi cukup dalam karena banyak debitur perseroan yang mengalami dampak pandemi Covid-19 sehingga harus dilakukan penanganan restrukturisasi.

Laba sebelum pajak BJB Syariah tahun 2020 turun 24,50% yoy menjadi Rp 32,07 miliar. "Akun-akun pembiayaan yang direstrukturisasi cukup besar agar tetap menjaga kualitas pembiayaan," kata Roby Asmana Sekretaris Perusahaan BJB Syariah kepada Kontan.co.id, Rabu (10/2).

Baca Juga: Bank penyalur KPR FLPP bertambah jadi 38, ini daftarnya

Untuk tahun 2021, BJB Syariah optimistis bisa tumbuh lebih baik. Aset ditargetkan bisa meningkat 12,62% jadi Rp 10,01 triliun sejalan dengan pembiayaan yang diproyeksikan bisa tumbuh 22,2%. 

Untuk mendorong pembiayaan, bank ini akan fokus kepada segmen UMKM dan komersial dengan lebih selektif yang tidak terkena dampak langsung pandemi Covid-19. Ada tiga sektor yang disasar yakni  pendidikan, kesehatan serta konstruksi.

Selain mendorong pertumbuhan pembiayaan, BJB Syariah tengah mengkaji untuk melakukan penambahan modal. 

Tidak hanya penambahan modal dari pemegang saham eksisting saja yang dikaji, tetapi juga penambahan modal lewat Penawaran Umum Perdana (Initial Public Offering/IPO)  atau melalui strategic investor lainnya. "Terkait dengan kemungkinan-kemungkinan itu masih dalam proses pengkajian secara internal," pungkas Roby.

Selanjutnya: Bank anggota Himbara yakin kucuran kredit UMKM lebih deras tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×