kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Citibank Indonesia bidik DPK tumbuh 13%


Rabu, 29 Maret 2017 / 17:58 WIB
Citibank Indonesia bidik DPK tumbuh 13%


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Citibank Indonesia ingin meningkatkan pertumbuhan kredit dan dana pihak ketiga (DPK) pada tahun ini. CEO Citibank Indonesia Batara Sianturi mengatakan, pihaknya memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan membaik dengan prediksi pemulihan bisnis perbankan membaik di semester II-2017.

“Kami menargetkan kredit tumbuh 11% di 2017 ini,” kata Batara, Rabu (29/3). Dengan target tersebut maka realisasi kredit akan sekitar Rp 43,19 triliun di akhir tahun ini dari realisasi kredit akhir tahun lalu sebesar Rp 38,91 triliun. Segmen kredit yang akan didorong adalah kredit korporasi dan kredit ritel.

Nah, untuk kredit korporasi akan tumbuh dua digit pada tahun ini. Dengan sektor kredit yang akan diincar adalah telekomunikasi, kesehatan, manufaktur dan komoditas. Sementara Citibank Indonesia tak menyalurkan kredit ke infrastruktur secara langsung karena perusahaan lebih memilih membiayai sektor pendukung infrastruktur seperti semen.

Sedangkan untuk kredit ritel hanya tumbuh satu digit di tahun ini. Pasalnya, perusahaan baru saja melakukan perbaikan rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) pada segmen ini. Segmen kredit ritel yang masih menjadi prioritas adalah bisnis kartu kredit dengan tarrget market kelas menegah atas dan kelas atas. “Kami akan selektif dalam menyalurkan kredit untuk menjaga risiko kredit,” ujar Batara.

Bank yang berpusat di Amerika Serikat (AS) ini akan menjaga rasio NPL gross di bawah 3% dan NPL net di bawah 1% pada tahun ini dari posisi NPL gross sebesar 2,83% dan NPL net sebesar 0,94% di akhir tahun lalu.

Batara bilang, pihaknya ingin terus memperbaiki kredit bermasalah karena perbaikan kredit tersebut membuat penurunan beban cadangan kerugian penurunan nilai. Misalnya, perusahaan telah mencatat penurunan provisi sebesar 23,6% menjadi Rp 839 miliar per akhir tahun 2016 dibandingkan posisi Rp 1,09 triliun di akhir tahun 2015.

“Dengan penurunan pencadangan kredit maka laba bersih akan naik,” ucap Batara. Citibank Indonesia mencatat laba bersih naik 46,2% menjadi Rp 2,29 triliun pada akhir tahun ini dari posisi Rp 1,56 triliun di akhir tahun lalu. Adapun, rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) naik menjadi 6,24% di akhir tahun ini dari posisi 5,35% di akhir tahun lalu.

Lanjutnya, Citibank Indonesia akan menjaga pertumbuhan laba pada tahun ini. Setidaknya, perusahaan akan menjaga NIM pada level 6% di tahun ini. Caranya dengan meningkatkan volume pertumbuhan kredit di tahun ini.

Sedangkan, untuk dana pihak ketiga (DPK) akan tumbuh 13% atau mencapai sekitar Rp 56,37 triliun di akhir 2017 dari perhitungan realisasi DPK sebesar Rp 49,89 triliun di akhir 2016. “Kami akan menjaga komposisi dana murah sebesar 64% terhadap DPK di tahun ini,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×