Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa bank sudah menyiapkan strategi untuk meningkatkan efisiensi dan menekan biaya overhead.
Anggoro Eko Cahyo Direktur Keuangan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) bilang, efisiensi ini dilakukan dengan menyempurnakan atau mengoptimalisasi efisiensi setiaap proses bisnis yang ada.
"Dengan begitu, produktivitas terus meningkat dan bisa mendukung pencapaian kinerja," kata Anggoro kepada kontan.co.id, Jumat (1/6). BNI juga selalu melihat bank dengan efisiesi terbaik yang bisa dijadikan referensi dan patokan.
BNI mengaku terus memonitor dan memastikan pergerakan overhead costs BNI bisa efektif. Secara umum, overhead cost BNI masih sebanding dengan bank besar Tanah Air lainnya.
Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) ingin agar kenaikan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75% tak langsung ditransmisikan ke suku bunga kredit. Hal ini dimungkinkan, jika bank bisa menjaga overhead cost.
Halim Alamsyah Ketua Dewan Komisioner LPS bilang, overhead cost banyak banyak didominasi oleh gaji, biaya pengembangan jaringan kantor dan pengembangan IT.
Mahelan Prabantarikso, Direktur PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) mengatakan, biaya overhead antara lain terdiri dari biaya tenaga kerja, promosi, cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN).
"Sampai akhir tahun, Bank BTN akan melakukan efisiensi biaya sehingga ada penghematan sekitar 10%-15%," kata Mahelan kepada kontan.co.id, Jumat (1/6).
Haryono Tjahjarijadi, Presiden Direktur PT Bank Mayapada International Tbk bilang sebagian besar biaya overhead adalah gaji dan bonus.
"Yang mempengaruhi adalah jumlah pekerja dan pejabat perusahaan," kata Haryono kepada kontan.co.id, Jumat (1/6). Untuk mengendalikan overhead, BTN akan memastikan head counts-nya efektif dan efisien.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News