Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Jago Tbk hari ini meluncurkan aplikasi pengelolaan keuangan menjadi lebih sederhana, kolaboratif dan inovatif. Dengan desain aplikasi yang berorientasi pada kehidupan, termasuk fitur-fitur kolaboratif yang sangat unik dalam layanan keuangan, nasabah bisa fokus menikmati hidup sepenuhnya bersama keluarga dan teman-teman.
Peluncuran aplikasi ini adalah tonggak penting pencapaian aspirasi Jago untuk meningkatkan kesempatan tumbuh jutaan (nasabah) melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan.
“Life-centricity adalah kata kuncinya,” kata Direktur Utama Bank Jago Kharim Siregar di Jakarta, Kamis (15/4).
Kharim menjelaskan setiap orang memiliki mimpi dan aspirasi yang mempengaruhi kehidupan mereka sehari hari. Upaya mewujudkan mimpi dan aspirasi tentu penting untuk didahulukan, sementara uang menjadi alat pendukung untuk mencapai tujuan tersebut.
“Itu sebabnya kami mengutamakan aspek penting apa yang menjadi kebutuhan nasabah. Dan itulah mengapa kami melihat aplikasi Jago sebagai life-centric finance solution. Kami memandang pengelolaan uang bisa lebih sederhana, kolaboratif, dan inovatif. Cara mengelola keuangan seperti ini menempatkan aspek Hidup sebagai prioritas utama dan Keuangan sebagai prioritas selanjutnya,” kata Kharim.
Baca Juga: Harga saham Bank Jago (ARTO) wajar?
Semua ini tercermin dalam fitur baru aplikasi Jago, perseroan memandang pihaknya mendengar konsumen menginginkan hal-hal sederhana dalam mengalokasikan uang untuk tujuan yang berbeda.
Misalnya belanja, transportasi, biaya pendidikan anak, hiburan dan tabungan jangka panjang. Itu sebabnya kami memperkenalkan fitur Kantong (pockets) yang memungkinkan nasabah Jago dapat mengatur Kantong yang berbeda-beda untuk masing-masing tujuan.
“Ini adalah bentuk digital dari sistem amplop yang sudah digunakan masyarakat selama bertahun-tahun,” ujar Peter van Nieuwenhuizen, Direktur Digital Banking Bank Jago.
Nasabah dapat membagi Kantong tertentu dengan keluarga atau teman, sehingga memungkinkan terjadi kolaborasi finansial. Misalnya, sekelompok teman menabung bersama untuk suatu perjalanan; komunitas dapat patungan arisan; keluarga juga dapat diberi akses ke Kantong yang diinginkan untuk kebutuhan sehari-hari.
“Kami kerap mendengar konsumen ingin menjalani kehidupan sosial mereka menjadi bagian dari berbagai komunitas bersama keluarga dan teman. Namun, terkadang bank hanya berurusan dengan hal-hal yang bersifat individual. Kami mengubah hal ini dengan memperkenalkan cara baru mengelola keuangan yang kolaboratif melalui Aplikasi Jago,” jelas Peter.
Dengan mengadopsi teknologi modern, Jago mampu menghadirkan fitur-fitur yang inovatif. Sejak awal, Jago didirikan sebagai bank berbasis teknologi yang mampu tertanam dalam ekosistem digital.
“Kami membangun solusi inovatif ini dari nol dengan mengoptimalkan teknologi paling terkini. Adopsi teknologi memungkinkan kami berinovasi dengan cepat, dan juga membuat sistem kami sangat fleksibel, adaptif dan aman,” Kharim menambahkan.
Teknologi modern juga menjadikan fungsi aplikasi Jago cepat dan responsif. Bahkan hal ini memungkinkan pengguna untuk mempersonalisasikan fitur yang relevan dengan kebutuhan dan kepribadiannya.
Teknologi modern Jago juga memfasilitasi integrasi yang cepat dan aman dengan sejumlah mitra digital ekosistem menggunakan API. Jago telah menjalin kemitraan strategis dengan Gojek, aplikasi layanan on-demand terdepan di ekosistem digital Indonesia, yang diumumkan Desember tahun lalu. “Saat ini integrasi produk antara Jago dan Gojek telah berada di tahap lanjut. Layanan ini akan tersedia dalam waktu singkat, setelah semua prosesnya rampung,” kata Kharim.
Baca Juga: Sejumlah bank besar telah mengajukan lisensi bank digital ke OJK
Peter menjelaskan integrasi ini akan berkontribusi besar dalam menghadirkan kenyamanan bagi konsumen dan mengatasi persoalan sehari-hari yang sering dihadapi nasabah bank serta pengguna uang elektronik. Kami melihat kolaborasi dengan berbagai mitra digital ekosistem akan membawa kenyamanan bagi konsumen, sekaligus mewujudkan konsep life centricity.
“Dengan mengintegrasikan layanan keuangan Jago ke berbagai pemenuhan kebutuhan [gaya] hidup sehari-hari, konsumen bisa lebih fokus pada hal-hal paling penting dalam hidup mereka. Hal ini juga akan berkontribusi positif pada inklusi keuangan, dan literasi keuangan, serta memperkuat fondasi ekonomi digital di Indonesia,” imbuh Peter.
Kharim optimistis aplikasi Jago dapat membantu nasabah dalam mewujudkan mimpi dan aspirasi besarnya dengan memaksimalkan teknologi. Terlebih, dalam dua tahun terakhir, masyarakat kita semakin terbiasa menggunakan teknologi dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari hari.
"Kami percaya vaksinasi massal Covid-19 akan memicu pertumbuhan ekonomi. Dengan konteks ini, kami meyakini peningkatan penggunaan layanan keuangan digital akan berlanjut setelah pandemi, dan bukan kembali ke perilaku sebelum krisis. Kami merasa aplikasi Jago hadir tepat waktu. Dengan segala keunikan dan fitur fitur inovatif yang dihadirkan aplikasi Jago, kami memampukan konsumen bisa menikmati hidup sepenuhnya, bersama keluarga dan teman-teman mereka. Sekarang, untuk masa depan dan bersama-sama” tutup Kharim.
Selanjutnya: Lewat Bank Jago (ARTO), Investasi Jerry Ng Melejit Menjadi Sekitar Rp 31,45 Triliun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News