kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Gesekan kartu kredit tersendat daya beli


Jumat, 18 Agustus 2017 / 14:30 WIB
Gesekan kartu kredit tersendat daya beli


Reporter: Galvan Yudistira | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - Daya beli konsumen pada tahun ini sedikit melemah. Diperkirakan, hal tersebut akan berdampak pada beberapa bisnis terkait dengan konsumsi seperti kartu kredit.

Beberapa bankir menyebutkan, pelemahan daya beli akan mempengaruhi bisnis kartu kredit. Hal tersebut karena kartu kredit erat kaitannya dengan transaksi dan belanja masyarakat.

Anggoro Eko Cahyo, Direktur Bisnis Konsumer PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) mengatakan, bisnis kartu kredit perbankan pasti akan terkena dampak. "Namun kami akan mengimbangi dengan program yang menarik agar transaksi tetap terjaga," terang Anggoro kepada KONTAN, Rabu (17/8).

Santoso Liem, Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga mengakui bahwa daya beli akan mempengaruhi bisnis kartu kredit. "Kami melihat daya beli kelas menengah bawah sedikit menurun," tutur Santoso kepada KONTAN, Rabu (17/8).

Secara industri, lanjut Santoso, pertumbuhan pengguna kartu kredit juga mencetak penurunan. Meskipun terjadi penurunan daya beli pada kelas menengah bawah, untuk segmen masyarakat atas daya beli terbilang masih cukup baik.

Untuk meningkatkan bisnis kartu kredit, emiten bersandi saham BBCA tersebut akan lebih mencoba memahami harapan dan perilaku nasabah.

Sejauh ini, Santoso masih optimistis pertumbuhan bisnis kartu kredit BCA di paruh kedua tahun 2017 bakal lebih baik jika dibandingkan dengan paruh pertama. Bank yang terafiliasi dengan Grup Djarum itu terus memantau perkembangan pasar kartu kredit di masyarakat.

Sampai semester pertama 2017, BCA mencatat volume transaksi kartu kredit meningkat 12% hingga 13%. Sedangkan pertumbuhan jumlah nasabah berada di kisaran 9%.

Sementara itu realisasi kredit dari bisnis ini juga meningkat 18% jika dibandingkan dengan periode sama tahun 2016. Selain itu, rasio kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) kartu kredit tetap terjaga di bawah 2%.

Kata Santoso, pada semester kedua ini, pihaknya memprediksi kebutuhan belanja masyarakat akan sedikit meningkat. Sebagai gambaran, secara industri perbankan sampai Mei 2017, pertumbuhan volume transaksi kartu kredit mencapai 10,25% dari periode sama menjadi 28,44 juta transaksi.

Sedangkan pertumbuhan nilai transaksi kartu kredit mencapai 8,69% menjadi sekitar Rp 25,8 triliun.

Beberapa waktu lalu, Lani Darmawan, Direktur Konsumer PT Bank CIMB Niaga Tbk menyatakan, hingga kuartal II-2017 volume transaksi kartu kredit CIMB tumbuh positif. "Kami harapkan bisa sustainable pertumbuhannya sampai akhir tahun," kata Lani kepada KONTAN.

Tahun ini, CIMB Niaga menargetkan transaksi kartu kredit tumbuh 15% dari tahun lalu dengan memperbanyak promosi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×