kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kembangkan perbankan digital, Bank Mandiri tingkatkan kolaborasi


Selasa, 13 Oktober 2020 / 20:21 WIB
Kembangkan perbankan digital, Bank Mandiri tingkatkan kolaborasi
ILUSTRASI. Aplikasi Mandiri Pintar, Senin(29/6). ./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/29/6/2020.


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pengembangan teknologi perbankan digital memang menjadi salah satu fokus utama PT Bank Mandiri Tbk ke depan. Pasalnya, menurut Direktur Information Technology Bank Mandiri Rico Usthavia Frans saat ini sudah 97% transaksi nasabah di perseroan sudah dilakukan secara digital melalui layanan e-channel

"ATM bahkan kemungkinan disalip mobile banking, walau masih banyak penggunaan ATM di tengah pandemi kecenderungannya menurun," katanya, Selasa (13/12). 

Untuk itu, menurutnya saat ini Bank Mandiri sedang berupaya untuk terus mengembangkan teknologi digital dalam mengelola bisnis perbankan. Termasuk dari sisi core banking yang hampir seluruhnya mengandalkan teknologi. 

Baca Juga: Merger bank syariah BUMN bisa terganjal aturan persaingan usaha?

Wajar, menurutnya jumlah nasabah dan debitur Bank Mandiri yang perlu dilayani setiap harinya cukup banyak. Sehingga akan sulit bagi perbankan untuk memenuhi seluruh kebutuhan tersebut secara manual. Catatan saja, saat ini Bank Mandiri punya lebih dari 36.000 nasabah wholesale atau korporasi. Di segmen UMKM, jumlahnya nasabah yang perlu dilayani juga cukup banyak yakni mencapai 6 juta nasabah. Sedangkan nasabah ritel atau perorangan jumlahnya mencapai 17 juta nasabah. 

Walhasil, arah pengembangan perbankan digital di Bank Mandiri menurut Rico juga akan mengarah ke konsep open banking. Hal itu diwujudkan dengan kelengkapan fitur di aplikasi mobile banking Mandiri yaitu Mobile Banking. 

Termasuk pemanfaatan Mandiri Application Programming Interface (API) sebagai wadah pengembangan perbankan digital untuk membangun kolaborasi dengan pihak ketiga. Melalui Mandiri API, para mitra bisnis dapat dengan mudah mengakses informasi serta mengintegrasikan layanan dan produk perbankan yang dimiliki oleh Bank Mandiri pada platform digital milik mitra. Sehingga, adanya Mandiri API akan mempermudah kerjasama bank dengan para mitra berplatform digital, baik itu e-commerce, fintech, start-up, dan korporasi lainnya.

"Misalnya, untuk top-up e-money bisa dilakukan di aplikasi Tokopedia tanpa perlu melalui Mandiri, bisa juga merchant Bukalapak mengajukan kredit melalui aplikasi Bukalapak itu sendiri tanpa harus datang ke Bank Mandiri," ujarnya. Lebih lanjut, Rico mengatakan ke depan tentunya pengembangan digital harus dilakukan secara bersamaan alias kolaborasi dengan pihak ketiga. Selain agar lebih efisien, lewat kolaborasi pengembangan digital akan menjadi lebih cepat sekaligus tepat sasaran.  

Baca Juga: Transaksi open banking sejumlah bank terus meningkat

Bukan cuma dari segi layanan nasabah saja, menurut bank berlogo pita emas ini pengembangan digital juga harus diiringi dengan peningkatan sistem keamanan siber. Pasalnya, dengan tingginya transaksi digital perbankan saat ini, keamanan data nasabah tentu menjadi semakin rentan dari sasaran pembobol. Artinya, mau tidak mau perbankan perlu berani untuk menggelontorkan dana untuk investasi demi memberi rasa aman pada nasabah. 

Selanjutnya: Pameran properti virtual segera berakhir, BTN siapkan jurus pamungkas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×