kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kemkop minta Kopsyah BMI kembangkan layanan keuangan berbasis TI agar bisa bersaing


Senin, 26 Maret 2018 / 16:46 WIB
Kemkop minta Kopsyah BMI kembangkan layanan keuangan berbasis TI agar bisa bersaing
Deputi Bidang Pembiayaan Kemenkop dan UKM Yuana Sutyowati dan Ketua Kopsyah BMI Komarudin Batubara


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - TANGERANG. Kementerian Koperasi dan UKM (Kemkop UKM) mengingatkan Koperasi Syariah Benteng Mikro Indonesia (Kopsyah BMI) mengembangkan layanan keuangan berbasis teknologi informasi guna mempermudah transaksi dengan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) yang menjadi anggota. Pemanfaatan teknologi informasi akan menjadi salah satu indikator keberhasilan peningkatan daya saing UMKM.

Deputi Bidang Pembiayaan, Kemkop dan UKM, Yuana Sutyowati mengakui teknologi informasi memberikan banyak kemudahan, yakni mencatatkan transaksi real time kapan saja dan di mana saja dapat melakukan transaksi, kemudahan layanan dengan melakukan pembayaran secara online, jangkauan transaksi tidak terbatas, optimalisasi pemasaran, serta perluasan jejaring bisnis.

“Sehingga anggota Kopsyah BMI yang sebagian besar adalah pelaku usaha mikro dapat tumbuh dan berkembang,” kata Yuana dalam siaran pers pada Senin (26/3).

Sejak berdiri hingga sekarang, Kopsyah BMI telah memberikan layanan keuangan syariah kepada 132.940 orang anggota dan simpanan anggota Rp 1,3 miliar, serta akumulasi penyaluran pembiayaan syariah mencapai Rp 2,6 triliun.

Yuana mengapresiasi Kopsyah BMI karena telah memperoleh kepercayaan tidak hanya dari anggota, masyarakat dan Pemkab Tangerang, maupun Lembaga Swadaya Indonesia Urban Water, Sanitation and Hygiene (IUWASH USAID), Water.org dan Kiva.org. LSM itu bekerjasama melaksanakan program renovasi sanitasi dan penyediaan air bersih.

Selain itu, dalam bidang perumahan Kopsyah BMI membangun Rumah Layak Huni (RLPH) yang memenuhi standar international minimal yang ditetapkan UN Habitat, yakni lembaga resmi di bawah PBB dan dikembangkan secara gratis bagi anggotanya, baik yang terkena bencana alam, kebakaran maupun tidak layak huni.

Ketua Kopsyah BMI, Komarudin Batubara menyatakan komitmen untuk menerapkan sistem ekonomi Islam dengan menjadikan pendayagunaan ZISWAF (zakat, infaq, sedekah dan wakaf) sebagai instrumen pemberdayaan ekonomi, yang dihimpun dari pengawas, pengurus, karyawan dan anggota koperasi.

Pendayagunaan ZISWAF Kopsyah BMI akan dioptimalkanmelalui program di antaranya pengadaan 100 ha sawah, pembangunan rumah sakit, rumah tahfidz dan masjid, serta pembangunan rumah siap huni gratis yang sampai saat ini sudah berjumlah 70 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×