kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kookmin akan menjadi pemegang saham terbesar kedua Bukopin


Senin, 02 Juli 2018 / 18:39 WIB
Kookmin akan menjadi pemegang saham terbesar kedua Bukopin
ILUSTRASI. Petugas Teller Melayani Nasabah di Bank Bukopin


Reporter: Khomarul Hidayat | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  SEOUL. Selangkah lagi, KB Kookmin Bank akan memiliki saham PT Bank Bukopin Tbk. Kemarin, Kookmin mengumumkan telah menandatangani perjanjian untuk menjadi pembeli siaga dalam penerbitan saham baru yang akan dikeluarkan Bank Bukopin, bank yang mengkhususkan diri dalam perbankan ritel.

Bank Bukopin akan memberikan bank asal Korea Selatan itu hak preemptive untuk membeli saham baru pada 12 Juli mendatang. Kemarin, BusinessKorea melaporkan, Kookmin Bank akan memiliki hingga 22% saham Bank Bukopin dan bakal menjadi pemegang saham terbesar kedua di bank tersebut.

Bank Bukopin adalah bank terbesar ke-14 di Indonesia berdasarkan modal, dan fokus menggarap nasabah individu serta perusahaan kecil dan menengah.
 
Ini bukan kali pertama Kookmin memiliki kepemilikan saham di perbankan Indonesia. Sebelumnya, Kookmin Bank pernah menggenggam saham Bank Internasional Indonesia (BII). Satu dekade lalu atau tahun 2008 silam, Kookmin menjual 14% saham di BII ke Malayan Banking (Maybank) seharga US$ 378 juta. Pasca penjualan saham Kookmin Bank tersebut, BII pun berganti baju menjadi Maybank Indonesia.

Sebagai informasi, Bank Bukopin yang terafiliasi dengan Grup Bosowa ini akan menerbitkan saham baru melalui skema hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) sebanyak 2,7 miliar saham. Adapun harga rights issue sekitar Rp 500 sampai Rp 700 per saham. Artinya, Bank Bukopin akan menyerap dana dari hasil rights issue sebesar Rp 1,9 triliun hingga Rp 2 triliun.

Dana yang diserap dari aksi korporasi ini nanti akan mereka gunakan untuk meningkatkan rasio modal. Setidaknya, Bukopin akan dapat mendongkrak rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) menjadi 14% dari saat ini 11%.

Saat ini, porsi saham BBKP yang dimiliki oleh Negara Republik Indonesia sebanyak 11,43% saham, lalu PT Bosowa Corporindo 30%, Kopelindo 18,09% dan saham publik sebanyak 40,48%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×