kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.313.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit konstruksi tumbuh signifikan di paruh pertama 2019


Kamis, 08 Agustus 2019 / 18:29 WIB
Kredit konstruksi tumbuh signifikan di paruh pertama 2019


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pertumbuhan kredit hingga Juni 2019 mulai lesu. Bank Indonesia (BI) dalam analisis uang beredar mencatatkan pada periode semester I 2019 kredit perbankan baru tumbuh 9,9% secara year on year (yoy). Melambat dibanding bulan Mei 2019 yang sempat naik 11,1% yoy.

Meski melambat, beberapa sektor kredit masih tumbuh melesat. Salah satu yang paling tinggi yakni sektor konstruksi yang tumbuh hingga 26,29% secara tahunan menjadi Rp 351,6 triliun.

Baca Juga: AS justru dituduh ingin memulai perang mata uang dengan menjadikan yuan kambing hitam

Bila dirinci berdasarkan jenis kreditnya, kredit investasi ke sektor konstruksi meningkat sebesar 43,6% secara tahunan dari Rp 80,9 triliun menjadi Rp 116,2 triliun.

Sementara itu, kredit modal kerja (KMK) sektor konstruksi tumbuh 19,2% yoy menjadi Rp 235,4 triliun. Namun, sejumlah bank yang dihubungi Kontan.co.id tidak terlalu mencatat pertumbuhan serupa dengan industri.

Salah satunya PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) yang memang khusus fokus dalam pembiayaan konstruksi untuk rumah tapak (landed house) serta kerjasama proyek pembangunan dengan BUMN karya.

Merujuk presentasi perusahaan, kredit konstruksi baru tumbuh 6,04% yoy menjadi Rp 29,06 triliun. Hal ini disebabkan, porsi kredit konstruksi BTN di semester-I 2019 paling mini sejak lima tahun terakhir atau sebesar 11,58% dari total kredit perusahaan.

Baca Juga: Selain premi, pemain asuransi umum juga bisa raup komisi dari penjualan unitlink

Direktur Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso menjelaskan pihaknya mengestimasi kredit konstruksi masih bisa tumbuh 10% tahun ini. Sejalan dengan target pertumbuhan kredit perseroan. Ada segelintir strategi yang bakal digarap BTN.

Salah satunya dengan tetap fokus pada proyek-proyek BUMN yang disponsori Pemerintah. "Kami akan dominan pembangunan rumah subsidi dan non subsidi dengan harga jual sekitar Rp 350 juta," katanya kepada Kontan.co.id, Kamis (8/8).

BTN juga bakal mengembangkan paket bundling untuk industri konstruksi serta pengembangan produk supply chain financing.




TERBARU

[X]
×