kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Kredit Korporasi Bank Mandiri Naik 27,9% pada Kuartal I, Ini Penopangnya


Senin, 06 Mei 2024 / 18:03 WIB
Kredit Korporasi Bank Mandiri Naik 27,9% pada Kuartal I, Ini Penopangnya
ILUSTRASI. Gedung kantor pusat Bank Mandiri di Jakarta.


Reporter: Aldehead Marinda | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Mandiri) sampai dengan bulan Maret tahun 2024 ini berhasil menyalurkan kredit ke segmen korporasi sebesar Rp 507 triliun, atau mengalami kenaikan sebesar 27,9% secara tahunan dengan kontribusi terbesar pada sektor manufaktur dan pertambangan.

SVP Strategy and Performance Management Bank Mandiri, Antonius Kunta menjabarkan bahwa secara total di kuartal I-2024 ini, Bank Mandiri berhasil catatkan penyaluran kredit secara bank only sebesar Rp 1.113,9 triliun atau tumbuh sebesar 20,1%. 

“Pertumbuhan kredit ini salah satunya ditopang oleh segmen corporate yang mencapai Rp 507 triliun,” ujar Antonius kepada Kontan (6/5).

Bicara prospek ke depan, Antonius menyebut bahwa kredit korporasi masih potensial mengalami permintaan tinggi.

Baca Juga: Sempat Tertunda, Bank Neo Commerce (BBYB) Jadwalkan Ulang Rights Issue Tahun Ini

“Kami meyakini permintaan kredit dari nasabah korporasi masih tinggi sejalan dengan indikator Purchasing Managers’ Index (PMI) berada di level ekspansif mencapai di atas 50 pada Maret 2023,” lanjut Antonius.

Sebagai informasi PMI atau Indeks Manajer Pembelian ini adalah indikator ekonomi yang mengukur arah perkembangan tren ekonomi pada sektor manufaktur dan jasa.  Angka indeks di atas 50 sendiri berarti sektor bisnis sedang mengalami ekspansi, sebaliknya jika di bawah 50 artinya sedang terjadi kontraksi.

Atas dasar itu, Antonius menyebut bahwa Mandiri optimis pertahankan target pertumbuhan kredit mereka dapat tumbuh di atas rata-rata pertumbuhan industri.

“Dengan guidance pertumbuhan secara konsolidasi di kisaran 13%-15% YoY,” pungkas Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×