kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Meski Bunga Merangkak Naik, Kucuran Kredit Multifinance Lampaui Target


Selasa, 23 Desember 2008 / 08:39 WIB


Sumber: KONTAN | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Meski bunga kredit mulai merangkak naik, penyaluran kredit perusahaan pembiayaan tetap kencang. Malah, hingga Oktober 2008, pertumbuhan kredit perusahaan pembiayaan sudah melampaui target Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI).

Bank Indonesia (BI) mencatat, pertumbuhan kredit tahunan perusahaan pembiayaan per akhir Oktober sebesar 32% sementara nilai kredit sebesar Rp 137,7 triliun. Sebagai perbandingan, pada Oktober 2007 silam nilai kredit perusahaan pembiayaan tercatat Rp 104,5 triliun.

Sekadar informasi, tahun ini APPI hanya memasang target pertumbuhan kredit 20%. "Sampai Oktober 2008 kredit perusahaan pembiayaan memang masih tumbuh tinggi," kata Sekretaris Jenderal APPI Dennis Firmansyah, kemarin (22/12).

Menurut Dennis, baru mulai bulan November dan Desember 2008 penyaluran kredit perusahaan pembiayaan menunjukkan gelagat melambat.

Yang menarik, penyaluran kredit multifinance sampai bulan Oktober masih bisa tumbuh tinggi karena tertolong oleh pembiayaan sewa guna usaha alias leasing. Di bulan tersebut, kredit leasing bertambah Rp 3,8 triliun atau mengalami pertumbuhan 8,5% dari bulan sebelumnya, menjadi Rp 48,5 triliun. Padahal di bulan-bulan sebelumnya pembiayaan leasing hanya mencatat pertumbuhan berkisar 2%-4% per bulan.

Dennis menduga lonjakan pembiayaan leasing terjadi karena banyak debitur mencairkan komitmen kredit yang telah mereka peroleh sebelumnya. "Kalau butuh alat-alat berat, kan, tak bisa ditunda. Makanya mereka mencairkan fasilitas yang sudah mereka dapat," jelasnya.

Bakal turun tajam

Direktur Utama PT Buana Finance Tbk. Eko Santoso Budianto membenarkan, bulan Oktober merupakan puncak penyaluran kredit leasing perusahaan pembiayaan. Banyak debitur yang mencairkan kredit lantaran sudah terikat kontrak dengan multifinance.

Tapi, di bulan selanjutnya pembiayaan leasing turun tajam. "Bahkan, penurunan leasing bisa berlanjut hingga tahun depan," kata Eko.

Berbeda dengan leasing, kucuran kredit konsumsi perusahaan pembiayaan justru mulai melambat duluan. Di bulan Oktober 2008, nilai kredit konsumsi multifinance sebesar Rp 85,6 triliun atau hanya tumbuh 1,8% dari bulan September 2008. Di bulan-bulan sebelumnya, rata-rata kredit konsumsi tumbuh 2% sampai 4% per bulannya.

Dennis bilang melambatnya kredit konsumsi multifinance itu akibat imbas kenaikan suku bunga kredit. "Apalagi, daya beli masyarakat juga mengalami penurunan karena inflasi terbang tinggi," jelasnya.

Presiden Direktur Astra Sedaya Finance Benny Tjoeng menyebutkan, pembiayaan konsumsi akan terus tertekan hingga sepanjang tahun depan. Maklumlah, penjualan mobil diprediksi terus menurun. "Di Astra Sedaya, pembiayaan konsumsi kemungkinan akan turun hingga 20% di 2009," tuturnya.

Dennis menambahkan tahun depan prospek bisnis perusahaan pembiayaan memang tak cerah-cerah amat. Malah, kemungkinan besar pertumbuhan kredit multifinance justru minus alias mengalami pertumbuhan kredit negatif. "Tahun depan, pertumbuhan kredit bank saja diprediksi paling tinggi 20%. Untuk multifinance, kemungkinan malah akan mengalami kontraksi," imbuhnya, pesimistis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×