kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   -4,00   -0,02%
  • IDX 7.123   -41,87   -0,58%
  • KOMPAS100 1.062   -8,44   -0,79%
  • LQ45 831   -7,17   -0,86%
  • ISSI 214   -1,88   -0,87%
  • IDX30 427   -2,97   -0,69%
  • IDXHIDIV20 510   -6,29   -1,22%
  • IDX80 121   -0,90   -0,74%
  • IDXV30 126   0,03   0,03%
  • IDXQ30 141   -1,51   -1,06%

Modal cukup tebal, bank siap tancap gas


Kamis, 25 Januari 2018 / 13:05 WIB
Modal cukup tebal, bank siap tancap gas


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyatakan, hingga akhir 2017, rasio permodalan perbankan masih cukup tebal untuk melakukan ekspansi di tahun ini. Hal ini terlihat dari rasio kecukupan modal atawa capital adequacy ratio (CAR) bank yang ada di level 23,36%.

Bila membandingkan dengan kondisi tahun 2016 yang sebesar 22,93%, CAR tahun 2017 lebih tinggi 43 bps. Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menilai, posisi CAR ini merupakan modal dasar perbankan menggenjot kredit. "CAR yang tinggi akan berdampak positif, karena akan meningkatkan kapasitas lending bank," tutur Dody kepada KONTAN, Rabu (24/1).

Doddy menyebut, sepanjang tahun 2018, tren kenaikan modal masih akan terus berlanjut. Sebab, pada akhir 2017 lalu, sebagian besar bank sudah membenahi kualitas kreditnya. Hal itu terlihat dari rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) industri perbankan yang turun ke posisi 2,59%.

Adapun LPS memprediksi pertumbuhan kredit 2018 bakal jauh lebih baik ketimbang tahun 2017 dengan peningkatan kredit 10%.

Senada, Ekonom Senior PT Bank Mandiri Tbk, Andry Asmoro menyebutkan, tahun ini, perbankan dipastikan bakal punya pasokan pendanaan yang cukup kuat. Hanya saja, upaya bank menggenjot kinerja masih bergantung lagi pada permintaan kredit.

Meski begitu, Andry menilai tahun ini bank akan lebih berani dalam menyalurkan kredit lantaran NPL telah berhasil ditekan. Bank Mandiri sendiri optimistis, tahun ini bisa mencetak pertumbuhan kredit di kisaran 11%-12%. "Dari sisi CAR dan likuiditas bank sudah cukup kuat untuk ekspansi tahun ini," ujar Andry.

Amunisi pertumbuhan kredit juga datang dari Bank Indonesia (BI) yang kembali melonggarkan kebijakan giro wajib minimum (GWM) averaging. Relaksasi tersebut diprediksi akan membantu meningkatkan permodalan bank di kisaran Rp 30 triliun-Rp 40 triliun.

Dari sisi permodalan, Direktur Keuangan PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) Iman Nugroho Soeko menyatakan, BTN masih mencari tambahan modal tahun ini. Sebab, jika dilihat secara rasio, CAR BTN yang sebesar 18,5% masih lebih rendah dibandingkan industrinya.

Guna menjaga CAR, BTN menyebut bakal meluncurkan sekuritisasi kredit pemilikan rumah (KPR) senilai Rp 2 triliun. Jika masih dirasa kurang, BTN masih bisa menerbitkan pinjaman sub-ordinasi sebesar Rp 2 triliun-Rp 3 triliun. "CAR sekitar 18,5%. Tahun ini dijaga di kisaran yang sama," ungkap Iman.

Sebagai tambahan informasi, merujuk pada Statistik Perbankan Indonesia (SPI) OJK per November 2017, tercatat CAR tertinggi masih dipegang oleh Bank Umum Kelompok Usaha (BUKU) III yang berada di kisaran 24,84%, meski sedikit turun dari tahun lalu yang sebesar 26,28%. Berada di tempat kedua adalah BUKU II sebesar 24,84%, lebih tinggi dari setahun lalu yang sebsar 22,61%. Sementara BUKU IV dan BUKU I masing-masing di level 22,08% dan 21,11%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×