kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Multifinance dorong pembiayaan syariah


Rabu, 18 Januari 2012 / 09:30 WIB
Multifinance dorong pembiayaan syariah
ILUSTRASI. Direktur Utama Bulog Budi Waseso saat memberikan penjelasan pada awak media di kantor Bulog, Rabu (19/9).


Reporter: Feri Kristianto | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Ketatnya persaingan bisnis di pembiayaan konvensional, memaksa perusahaan multifinance mencari alternatif pembiayaan lain demi mengerek laba. Salah satu bidikan multifinance adalah pasar syariah.

Tengok saja CIMB Niaga Auto Finance (CNAF), yang akan agresif memperbesar porsi pembiayaan syariah. Tahun ini perusahaan menargetkan, kontribusi syariah mencapai 5% dari total target pembiayaan.

CNAF menargetkan, di 2012 total pembiayaannya mencapai Rp 10 triliun. Artinya, kontribusi syariah akan mencapai Rp 500 miliar. Meroket dibandingkan kontribusi tahun lalu yang sebesar Rp 50 miliar. "Bisa dibilang growth tumbuh 10 kali lipat," ujar Frengkie Natawijaya, Presiden Direktur CNAF, Senin (16/1).

Pendanaan syariah tersebut menyasar pada pembiayaan mobil. Sumber pendanaan berasal dari unit usaha syariah Bank CIMB Niaga. Total pembiayaan (outstanding) CNAF saat ini Rp 150 miliar.

Mandala Multifinance juga siap mengerek segmen syariah di tahun ini. Apalagi, tahun lalu, Mandala mendapat kucuran dana dari lembaga keuangan asing US$ 25 juta dipimpin Islamic Corporation for Development (ICD).

Harryjanto Lasmana Presiden Direktur Mandala Multinance mengatakan, target kontribusi pembiayaan syariah tahun ini mencapai Rp 1 triliun, tumbuh 5% dibanding pencapaian tahun lalu. "Peningkatan ini membuat kontribusi pembiayaan syariah mencapai 20% dari total pembiayaan," ujar dia.

Rencananya pendanaan syariah tersebut salah satunya mengucur ke 25.000 sepeda motor. Tahun lalu, pencapaian pembiayaan syariah di Mandala sekitar Rp 700 miliar alias 18% dari total pembiayaan.

Ketua Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI), Wiwie Kurnia mengakui, kinerja pembiayaan syariah belum bagus saat ini. Data November tahun lalu berteriak, pembiayaan syariah sebesar Rp 344,68 miliar atau 31,8% dari total pembiayaan. Padahal, periode yang sama tahun lalu Rp 505,44 miliar, dengan porsi 33,49%.

Beleid baru tentang ijarah diperkirakan tak banyak berpengaruh. Namun, di jangka panjang, pembiayaan syariah sangat menjanjikan. Industri juga harus lebih banyak menggandeng perbankan. Segmen syariah juga sebaiknya dipisah dari pembiayaan reguler.

Tahun lalu mayoritas pembiayaan syariah mengalir ke mobil, sekitar Rp 168,41 miliar. Sisanya ke pembiayaan motor, mesin dan alat berat, elektronik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×