kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

OJK bicara soal keuangan syariah di Vatikan


Minggu, 17 Mei 2015 / 16:51 WIB
OJK bicara soal keuangan syariah di Vatikan
ILUSTRASI. Akan Naik Jadi 100%, Inilah Daftar Tunjangan Kinerja PNS Kementerian PUPR 2023


Reporter: Dea Chadiza Syafina | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) membahas pentingnya konsep keuangan syariah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya kaum miskin. Ketua Dewan Komisioner OJK, Muliaman Darmansyah Hadad menyampaikan hal tersebut dalam seminar bertajuk "Economic & Business Ethic In Christianity And Islam", yang berlangsung di Universitas Pontifikal Santo Thomas Aquinas di Vatikan.

Dalam kesempatan tersebut, Muliaman menyampaikan peran penting industri keuangan syariah harus diarahkan untuk meningkatkan akses masyarakat ke sektor keuangan atau inklusi keuangan sehingga keberadaannya bermanfaat untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat miskin.

"Selain perannya untuk menyerap guncangan keuangan dan pengembangan ekonomi. Industri keuangan syariah penting untuk meningkatkan akses masyarakat atau inklusi keuangan yang antara lain dilakukan dengan literasi keuangan," kata Muliaman.

Muliaman menuturkan, perkembangan industri keuangan syariah yang terus meningkat harus diikuti dengan peningkatan akses sebagian besar penduduk ke layanan keuangan termasuk akses ke pendanaan untuk UKM dan pengusaha. Ia menambahkan, konsep keuangan Islam dan Katolik memiliki banyak kesamaan yaitu menuju sistem keuangan yang berbasis etika, menjunjung keadilan dan bertujuan membantu yang miskin.

Beberapa hal penting juga disampaikan Muliaman untuk pengembangan industri keuangan syariah seperti mendorong operasi pasar bebas, adil dan transparan dalam sektor jasa keuangan syariah, peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang keuangan syariah dan pengembangan produk standar keuangan syariah melalui penelitian dan inovasi.

Pembicara kunci lain dalam seminar ini adalah Kardinal Peter Kodwo Appiah Turkson, seorang kardinal Gereja Katolik Roma Ghana yang menjabat sebagai presiden Dewan Kepausan untuk keadilan dan perdamaian. Acara tersebut merupakan kerjasama antara Kedubes Indonesia di Tahta Suci Vatikan, Dewan Kepausan bidang Perdamaian dan Keadilan serta Universitas Pontifikal Santo Thomas Aquinas atau Angelicum, sebuah universitas Kepausan yang dikelola Tahta Suci Vatikan.

Pembicara dari Indonesia yang juga menjadi pembicara dalam kesempatan itu adalah Deputi Gubernur Bank Indonesia Halim Alamsyah dan Muhammad Syafii Antonio pakar keuangan dan perbankan syariah yang saat ini menjabat sebagai Pimpinan Sekolah Tinggi Ekonomi Islam Tazkia.

Catatan saja, industri keuangan syariah dalam perkembangannya sekitar 40 tahun ini tetap memegang prinsip antara lain pembentukan keadilan ekonomi, distribusi kekayaan yang adil dan penyaluran dana masyarakat terhadap kegiatan ekonomi riil yang produktif dan bermanfaat.

Perbankan Syariah tetap sektor yang paling berkembang dari industri keuangan ini dan pada tingkat global pertumbuhan tahunan mencapai sekitar 16 % dengan total aset US$ 1 triliun. Pasar Modal Islam, khususnya Sukuk Market, telah dikembangkan secara signifikan dengan jumlah penerbitan pada tahun 2012 sebesar US$ 139 miliar.

Industri Keuangan Nonbank Syariah juga terus tumbuh dan berperan penting dalam memenuhi tujuan industri seperti Takaful, Bank Investasi, Manajemen Aset, Dana Pensiun, Lembaga Keuangan Mikro dan lain-lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×