kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45928,35   -6,99   -0.75%
  • EMAS1.321.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pembiayaan Andalan Finance Rp 3,2 T per Nov


Selasa, 06 Desember 2016 / 16:27 WIB
 Pembiayaan Andalan Finance Rp 3,2 T per Nov


Reporter: Dina Farisah | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Andalan Finance Indonesia (AFI) berhasil menyalurkan pembiayaan baru (new booking) sebesar Rp 3,2 triliun hingga November 2016. Jumlah sebesar itu meningkat 22% dari periode yang sama di tahun lalu.

President Director Andalan Finance Indonesia, Sebastianus H. Budi mengatakan, penyaluran pembiayaan tersebut telah mencapai 95% dari target pembiayaan hingga akhir tahun 2016 yang sebesar Rp 3,4 triliun.

Saat ini, komposisi portofolio pembiayaan didominasi oleh kendaraan bekas dengan porsi sebesar 75%. Sisanya sebesar 25% merupakan pembiayaan kendaraan baru. "Dengan kinerja yang seperti ini, kami berharap berhasil mencapai target pertumbuhan pembiayaan sebesar 20%," ujar Sebastianus, Selasa (6/12).

Tahun depan, perseroan optimistis memasang target pertumbuhan pembiayaan sebesar 15%. Demi mendukung pencapaian target tersebut, AFI telah bekerja sama dengan puluhan mitra perbankan nasional untuk mendukung modal kerja perusahaan.

Selain yang berasal dari modal sendiri, portofolio sumber pendanaan perseroan sejauh ini lebih banyak berasal dari pinjaman bank, baik dalam bentuk kerjasama bilateral maupun kredit sindikasi.

Dalam 3 bulan terakhir, AFI telah mendapatkan tambahan fasilitas kredit senilai Rp 1 triliun dari beberapa bank nasional antara lain Bank BCA senilai Rp 300 miliar dan Bank Mandiri sebesar Rp 250 miliar. Dengan dukungan dari mitra perbankan dan luasnya jaringan usaha dari Bintraco Dharma Group, AFI optimistis dapat mencapai target pertumbuhan tahun depan.

Sebastianus mengatakan untuk meningkatkan layanan di tahun depan guna meraih target yang telah ditetapkan, AFI memiliki sejumlah strategi, Salah satunya mengimplementasikan sistem baru yang terintegrasi secara online untuk memudahkan masyarakat dalam pengajuan pembiayaan baru dan pembayaran angsuran.

Tahun depan faktor perkembangan ekonomi akan sangat mempengaruhi kinerja industri pembiayaan di Indonesia. Begitu pula ancaman dari eksternal seperti potensi kenaikan suku bunga pinjaman. Namun pihaknya tetap optimistis dengan terus memberikan layanan terbaik dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak, serta melalui efisiensi dan peningkatan produktivitas di setiap lini perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×