Reporter: Tendi Mahadi | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penetrasi asuransi umum di pasar ritel masih punya potensi yang baik. Meski di sisi lain, ada sejumlah tantangan yang mesti disikapi oleh pelaku usaha.
Direktur Pengawas Asuransi dan BPJS Kesehatan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ahmad Nasrullah mencontohkan, tantangan utama yang dihadapi industri adalah kondisi demografis dari penduduk Indonesia. Di antaranya dari kalangan milenial yang bakal jadi pasar utama dalam beberapa tahun ke depan.
Tentunya, kalangan ini memiliki selera dan kebutuhan yang berbeda dengan generasi sebelumnya yang telah disasar pelaku asuransi umum. "Tentunya industri harus bisa menyediakan produk yang cocok untuk market ini," kata dia, Kamis (26/4).
Hal lain yang mesti turut diperhatikan adalah soal perkembangan teknologi yang makin menjalar ke berbagai sektor. Termasuk sektor finansial yang didalamnya juga ada industri asuransi.
Tantangan ini, diakui Ahmad tak cuma berada di pundak pelaku usaha asuransi umum. Tetapi juga menjadi tantangan bagi regulator. Di mana sebagai wasit industri keuangan, mesti bisa membuat aturan yang adil.
Dia bilang pihaknya pun dihadapkan pada pilihan untuk menciptakan aturan yang ketat namun berpotensi membuat industri tumbuh kerdil. "Atau membuat aturan yang cukup longgar tapi industri tumbuh tinggi," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
