Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) bakal menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) hari ini, Senin (15/3). Sesuai dengan pengumuman di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada (19/2) lalu, ada sembilan agenda yang akan dibahas dalam RUPST tersebut yang akan berlangsung pukul dua siang ini.
Beberapa agenda yang menarik antara lain, persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasi perusahaan, penetapan Kantor Akuntan Publik (KAP) untuk mengaudit laporan keuangan konsolidasian Bank Mandiri, persetujuan atas perubahan anggaran dasar Bank Mandiri pengukuhan aturan Kementerian BUMN atas pelaksanaan pengadaan barang dan jasa serta pengukuhan kontrak manajemen.
Kemudian, yang harus dicermati adalah laporan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri Tahap I Tahun 2020. Sekadar informasi saja, pada tanggal 12 Mei 2020, Bank Mandiri memang pernah menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Bank Mandiri Tahap I Tahun 2020 (Obligasi Berkelanjutan II Tahap I) dengan nilai nominal sebesar Rp 1 triliun yang terdiri atas 2 (dua) seri.
Baca Juga: Cara membayar biaya UTBK 2021 melalui ATM dan mobile banking Bank Mandiri
Bunga Obligasi Berkelanjutan II Tahap I dibayarkan setiap triwulan dengan pembayaran bunga pertama dilakukan pada tanggal 11 Agustus 2020. Sedangkan pembayaran bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi adalah pada tanggal 12 Mei 2025 untuk Seri A dan 12 Mei 2027 untuk Seri B yang juga merupakan tanggal pelunasan pokok dari masing-masing seri obligasi. Wali amanat dari penerbitan Obligasi Berkelanjutan II Tahap I adalah PT Bank Permata Tbk.
Pada RUPST kali ini, bank berlogo pita emas ini juga akan membahas penggunaan laba bersih Bank Mandiri untuk tahun buku 2020, penetapan remunerasi (gaji/honorarium, fasilitas, tunjangan, dan benet lainnya) tahun buku 2021 dan tantiem tahun buku 2020 bagi direksi dan dewan komisaris Bank Mandiri.
Kemudian, agenda yang menarik lainnya adalah mengenai Perubahan Susunan Pengurus Perseroan. Berdasarkan Pasal 11 ayat (10) dan Pasal 14 ayat (12) Anggaran Dasar Perseroan, para anggota Direksi dan Dewan Komisaris diangkat dan diberhentikan oleh RUPS dimana dalam RUPS tersebut harus dihadiri dan disetujui oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna.
Baca Juga: Terkait penetapan MDR kartu uang elektronik, begini tanggapan Bank Mandiri dan BCA
Sebagai pengingat, Bank Mandiri pada bulan 21 Oktober 2020 lalu telah menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Kala itu, pemegang saham memutuskan untuk menunjuk Darmawan Junaidi sebagai direktur utama Bank Mandiri menggantikan Royke Tumilaar yang saat ini telah menjadi direktur utama PT Bank Negara Indonesia Tbk.
Pada RUPSLB bulan Oktober 2020 lalu, ada pula nama-nama baru yang naik ke susunan direksi Bank Mandiri. Antara lain, Toni Eko Boy Subari sebagai direktur operasional Bank Mandiri, Sigit Prastowo sebagai direktur keuangan Bank Mandiri, dan Rohan Hafas sebagai direktur hubungan kelembagaan Bank Mandiri serta Susana Indah Kris Indriati sebagai direktur corporate banking Bank Mandiri.
Baca Juga: Bank Pelat Merah Kebanjiran Order Pembiayaan Sindikasi di Awal Tahun 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
