kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana rights issue Bukopin masih on the track


Kamis, 28 Juni 2018 / 23:23 WIB
Rencana rights issue Bukopin masih on the track
ILUSTRASI. Bank Bukopin


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Johana K.

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. PT Bank Bukopin Tbk menyatakan sejauh ini rencana penawaran umum terbatas IV dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) alias rights issue masih berjalan sesuai rencana.

Meski belum dapat merinci secara detail, Direktur Keuangan Bukopin Rachmat Kaimudin mengatakan dalam waktu dekat pihaknya bakal mendapatkan persetujuan dari regulator dalam hal ini Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pasar modal.

"Sudah disampaikan, masih belum berubah. Sejauh ini masih on track. Rencananya besok mendapat persetujuan dari OJK," katanya saat ditemui di Jakarta, Kamis (28/6).

Bila tak ada kendala, Rachmat mengungkap perseroan bakal mengumumkan secara rinci terkait rencana rights issue tersebut pada Senin, (2/7) mendatang.

Sebelumnya, perseroan mengatakan rencana rights issue tersebut utamanya untuk menambah rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR). Adapun, jumlah saham baru yang akan diterbitkan mencapai 2,7 miliar saham.

Sementara harga saham yang dipatok dalam aksi korporasi ini diperkirakan sekitar Rp 500 sampai Rp 700 per lembar saham. Artinya, bila sesuai dengan rencana maka Bukopin berharap mendapatkan dana segar sebesar Rp 1,9 triliun hingga Rp 2 triliun.

Bukopin menargetkan, lewat aksi korporasi ini perseroan dapat menambah CAR perseroan hingga ke level 14%.

Asal tahu saja, sampai dengan kuartal I 2018 lalu CAR bank bersandi emiten bursa BBKP ini terbilang sangat rendah di level 11,09%. Posisi tersebut juga lebih rendah dari periode yang sama tahun lalu sebesar 13,48%.

Sebagai informasi, catatan Kontan.co.id ada beberapa investor yang berencana masuk ke Bukopin. Diantaranya, Kookmin Bank asal Korea Selatan dan CVC Capital Partners.

Kedua investor ini disebut-sebut sudah melakukan premilinary due diligence pada beberapa waktu lalu serta menandatangani non disclosure agreement (NDA). Selain dua investor asing, ada satu investor lain yang berminat membeli saham perseroan.

"Sampai mendekati akhir saja, masih banyak yang bertanya-tanya soal saham Bukopin. Artinya antusiasnya positif dan kami optimis on track," katanya.

Nah, apabila rencana rights issue tak berjalan sesuai rencana. Perseroan juga sudah menyiapkan rencana cadangan.

Rachmat menjelaskan, rencana tersebut antara lain mencari investor lain, atau menerbitkan obligasi subordinasi (subdebt).

"Kami pasti selalu ada Plan B. Tapi itu tidak terlalu ideal, hanya untuk penyeimbang saja,"

Lebih lanjut soal rights issue, selain untuk memperkuat sisi permodalan Bukopin dana tersebut akan dipakai untuk menggenjot bisnis perseroan.

Dalam rencananya, Rachmat menuturkan akan fokus menyalurkan kredit ke segmen konsumer sambil pula menyasar segmen Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta korporasi komersial.

"Sektor kredit lebih banyak fokus ke konsumer, ritel dan UMKM. Karena ini strategi kami dari awal," katanya.

Lantaran modal belum terlalu banyak untuk menggenjot ekspansi, Bukopin mengamini tahun ini pertumbuhan kredit masih sebesar satu digit.

Lanjutnya, bank yang sebagian besar sahamnya dimiliki PT Bosowa Corporindo ini menyebut optimis kinerja perseroan akan lebih cepat tumbuh pada paruh kedua tahun 2018.

"Sampai terakhir Maret saja tumbuh positif, dari sisi profit pun membaik bahkan tiga bulan terakhir sudah Rp 50 miliar," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×