kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Konsisten Lakukan Transformasi, Bisnis Digital Bank Raya Makin Prospektif


Jumat, 26 April 2024 / 16:18 WIB
Konsisten Lakukan Transformasi, Bisnis Digital Bank Raya Makin Prospektif
ILUSTRASI. Sepanjang kuartal I-2024, Bank Raya telah menyalurkan kredit secara digital senilai Rp 4 triliun atau naik 54%


Reporter: Adrianus Octaviano | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) yang konsisten melakukan transformasi kian menunjukkan hasil. Bisnis bank digital yang dibangun sejak awal rebranding terus menunjukkan pertumbuhan yang prospektif.

Ambil contoh, penyaluran kredit digital anak usaha dari PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) ini mengalami peningkatan yang signifikan. Sepanjang periode kuartal I-2024, Bank Raya telah menyalurkan kredit secara digital senilai Rp 4 triliun atau naik 54% secara tahunan (YoY).

Penyaluran kredit digital baru tersebut akhirnya mendorong outstanding kredit digital yang dimiliki Bank Raya menjadi Rp 1,32 triliun. Padahal, pada periode sama tahun lalu, outstanding kreditnya baru sekitar Rp 756 miliar.

Di periode yang sama, Bank Raya juga mampu mendongkrak simpanan secara digital dengan cukup baik. Ini tercermin dari pertumbuhan simpanan digital yang sebesar 27,48% YoY menjadi senilai Rp 905,6 triliun.

Baca Juga: Laba Bersih Bank Raya Melonjak 109,56% YoY Pada Kuartal I-2024

Tak hanya itu, keberhasilan bisnis digital bank raya juga bisa dilihat dari penggunaan nasabah terhadap fitur-fitur yang terdapat dalam Raya App. Ambil contoh, pembayaran menggunakan QRIS tumbuh sebesar 263,32% YoY dan  top-up e-wallet tumbuh sebesar 171,92% YoY. 

“Bank Raya akan terus mendorong peningkatan penggunaan fitur-fitur tersebut, sejalan dengan upaya untuk menjangkau nasabah baru,” ujar  Direktur Utama Bank Raya Ida Bagus Ketut Subagia, dalam keterangan Jumat (26/4).

Bagus menambahkan bahwa pada periode kuartal I-2024, , Bank Raya telah meluncurkan berbagai produk yang menyasar pada segmen mikro dan kecil dan komunitas seperti QRIS Merchant untuk para pelaku usaha, dan Saku Bersama untuk mengakomodir kebutuhan transaksi keuangan komunitas.

Ia melihat adopsi QRIS merchant menunjukkan pertumbuhan yang baik yang tercermin pada peningkatan jumlah pelaku usaha yang menggunakan QRIS merchant untuk menerima pembayaran yaitu bertumbuh sebanyak lebih dari 1000 merchant sejak gencar diperkenalkan ke para pelaku usaha mikro pada bulan Maret 2024 lalu untuk membantu pertumbuhan bisnis mereka. 

“Dari data internal Bank Raya, QRIS merchant ini telah banyak membantu usaha para pengusaha kuliner, toko grosir dan minimarket, serta layanan cuci laundry,” ujar Bagus. 

Selain itu, Bank Raya juga terus mempererat sinergi dengan ekosistem BRI Group melalui produk Pinang Dana Talangan, seperti kolaborasi dengan BRI Danareksa Sekuritas untuk program Pencairan Dividen Dipercepat khusus bagi seluruh nasabah pengguna aplikasi online trading BRIGHTS serta kolaborasi dengan Pegadaian untuk akses dana talangan bagi para agen gadai seluruh Indonesia.

 

“Sebagai bagian dari BRI Group, Bank Raya memiliki dukungan induk yang penuh dan akses terhadap ekosistem yang eksklusif sehingga memungkinkan Bank Raya untuk memperluas akses pasar dan melakukan ekspansi.” tambah Bagus.

Selain melakukan transformasi business model, Bagus bilang ada efisiensi operasional usaha yang semakin baik dengan proses bisnis yang berbasis digital. Hal tersebut tercermin dari rasio CIR yang membaik signifikan dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Rasio CIR membaik menjadi 46,45% dari periode sebelumnya sebesar 84,30%. Rasio CASA  juga membaik yaitu sebesar 28,28% dari periode sebelumnya sebesar 24,01% yang merupakan hasil dari strategi perolehan dana murah melalui pengembangan produk saving dan menargetkan komunitas dan ekosistem sebagai end user

Rasio likuiditas dan permodalan Bank Raya pun berada di level yang memadai. Hal tersebut tercermin dari rasio RIM (Rasio Intermediasi Makroprudensial) terjaga di level 86,14% dan Rasio LDR (Loan to Deposit Ratio) berada di level 83,93%  dengan CAR (Capital Adequacy Ratio) yang solid sebesar 45,33%.

“Kami juga terus berinvestasi pada pengembangan teknologi dan talenta digital, guna mendukung percepatan langkah kami tumbuh tangguh dan berkelanjutan” tutup Bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×