kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tenaga pemasar asuransi jiwa tumbuh 16%


Minggu, 27 November 2016 / 18:28 WIB
Tenaga pemasar asuransi jiwa tumbuh 16%


Reporter: Dina Farisah | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Pertumbuhan bisnis asuransi tak terlepas dari kerja keras tenaga pemasar. Baik pertumbuhan premi asuransi jiwa dan tenaga pemasar kompak tumbuh dua digit sampai akhir September lalu.

Hendrisman Rahim, Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) mengatakan, total pendapatan premi hingga kuartal III-2016 sebesar Rp 116,06 triliun. Angka ini naik 15,1% dibanding periode yang sama tahun lalu. Pertumbuhan premi ini sejalan dengan pertumbuhan tenaga pemasar.

Nini Sumohandoyo, Kepala Departemen Komunikasi Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) menuturkan, terdapat tiga jalur distribusi pemasaran yaitu keagenan, bancassurance dan jalur alternatif. Ketiga jalur pemasaran tersebut menunjukkan pertumbuhan positif, dimana jalur distribusi bancassurance memberikan kontribusi terbesar terhadap total premi industri asuransi jiwa.

"Per kuartal III-2016, jumlah tenaga pemasar asuransi jiwa berlisensi tumbuh 16,3% menjadi 520.281 orang. Dari jumlah tersebut, 90,7% merupakan tenaga pemasar yang berasal dari jalur keagenan," terang Nini.

Nini merinci, jumlah tenaga pemasar dari saluran keagenan meningkat 11,9% dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 471.667 orang. Jumlah tenaga pemasar dari saluran bancassurance meningkat 70% dibanding tahun lalu menjadi 26.020 orang. Sementara jumlah tenaga pemasar dari jalur alternatif meningkat 109,9% dibanding tahun lalu menjadi 22.594 orang.

"Hal ini menunjukkan profesi tenaga pemasar asuransi jiwa semakin menjadi salah satu profesi pilihan yang diminati masyarakat dan AAJI terus berkomitmen penuh untuk terus mengembangkan jumlah tenaga pemasar berlisensi sebagai kunci edukasi masyarakat akan pentingnya memiliki asuransi jiwa dalam perencanaan keuangan jangka panjang," pungkas Nini.


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×