kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi remitansi Bank Mandiri tertekan akibat virus corona


Selasa, 31 Maret 2020 / 09:59 WIB
Transaksi remitansi Bank Mandiri tertekan akibat virus corona
ILUSTRASI. Nasabah melakukan transaksi keuangan di Bank Mandiri Bintaro Tangerang Selatan, Senin (16/3). Transaksi remitansi Bank Mandiri tertekan akibat virus corona./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/16/03/2020.


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona (Covid-19) telah menekan bisnis perbankan, tidak hanya menekan dari sisi kualitas dan penyaluran kredit tetapi juga berdampak pada bisnis berbasis non bunga seperti jasa pengiriman uang antar negara atau remitansi.

Penyebaran Covid-19 sudah semakin meluas. Negara-negara yang menjadi kantong pekerja migran Indonesia juga telah terjangkit wabah tersebut sehingga mempengaruhi transaksi remitansi.

Baca Juga: Bunga deposito tertinggi 6%, bunga BCA 4,3%, Mandiri 6%, BRI 5,6%, BNI 5,6%

PT Bank Mandiri Tbk misalnya telah mengalami penurunan transaksi rata-rata remitansi sebesar 6% hanya di bulan Januari 2020. Dari sisi negara, penurunan transaksi paling besaar terjadi dari daratan Tiongkok dan Hongkong yang terkoreksi hingga 20%.

Secara volume transaksi tidak terlalu banyak mengalami perubahan, namun pendapatan fee dari bisnis tersebut mengalami penurunan. "Penurunan transaksi ini berdampak pada berkurangnya fee based dari bisnis remittance sebesar 5% dibandingkan tahun lalu," ungkap SVP Retail Deposit Product & Solution Bank Mandiri Muhamad Gumilang pada Kontan.co.id, Senin (30/3).

Sementara penyebaran Covid-19 makin pesat terjadi di bulan Februari dan Maret. Artinya, dampaknya terhadap penurunan transaksi bisnis remitansi akan lebih besar dibandingkan pada Januari.

Meskipun begitu, Bank Mandiri masih optimis bisnis remitansi retail menjanjikan tahun ini dengan potensi transaksi incoming masih bersumber dari pekerja migran maupun ekspatriat yang berada di luar negeri. Potensi outgoing juga masih besar karena nasabah masih mempercayai bank sebagai channel utama dalam pengiriman uang ke luar negeri.

Baca Juga: Bos Bank BCA dan Dua Direksinya Beli Saham BBCA di Saat Harganya Turun

Memang terdapat sinyal perlambatan ekonomi dari negara-negara yang menjadi kantong Pekerja Migran Indonesia (PMI) seperti Hong Kong, Malaysia dan Timur Tengah, tatapi Gumilang menyakini kebutuhan pengiriman uang ke di Indonesia akan segera kembali normal seperti sebelumnya.

Untuk mendorong transaksi remitansi di tengah wabah Covid-19, Bank Mandiri masih membuka channel transaksi dimana nasabah masih dapat bertransaksi di cabang maupun di electronic channel. "Selain itu, kami juga menyiapkan beberapa program taktikal untuk transaksi outgoing remittance yang akan berjalan mulai bulan April sampai Desember 2020." kata Gumilang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×