kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Usulan student loan dari Jokowi disambut baik perbankan


Kamis, 15 Maret 2018 / 14:26 WIB
Usulan student loan dari Jokowi disambut baik perbankan


Reporter: Sinar Putri S.Utami | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Inisiasi kredit pendidikan (student loan) dari Presiden Joko Widodo disambut baik oleh pihak perbankan.

Salah satunya yakni PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Menurut bank berkode saham BMRI ini memang student loan ini sudah bertumbuh cepat di luar negeri.

"Saya kira, kita dari perbankan sambut baik usulan dari Pak Presiden," ungkap Direktur Utama Bank Mandiri Kartika Wirjoatmojo di komplek Istana Negara, Kamis (15/3).

Meski begitu, ia menyadari masih ada isu-isu yang perlu diperhatikan untuk menerapkan student loan ini. Khsusnya dalam identifikasi masyarakat yang berpindah-pindah.

"Karena kita kan tahu, mahasiswa itu berpindah-pindah, karena biasanya kampusnya berbeda dengan tempat tinggal, ini yang harus kita kawal terus, agar kalau mahasiwanya pindah kita juga pantau," tambah Tiko, sapaan akrab Kartika Wirjoatmojo.

Namun begitu, ia meyakini hal tersebut sudah pasti bisa dilakukan seiring dnegan penerapan nomor induk kependudukan (NIK). Seperti diketahui, NIK merupakan nomor induk tunggal yang dimiliki oleh warga negara yang sudah bisa mendeteksi kode nomor wilayah tempat tinggal tetap.

"Jadi seharusnya dengan NIK, sudah bisa diterapkan lah," tambahnya. Untuk itu, di tahun ini pihaknya akan melakukan percobaan di perguruan tinggi yang sudah memiliki sistem keuangan dengan Bank Mandiri terlebih dahulu.

Kemudian terkait skema, meski belum ditentukan, Tiko bilang, student loan akan terbayarkan setelah pelajar tersebut sudah lulus dari perguruan tinggi dan telah mendapat pekerjaan. "Jadi, nanti setelah lulus dan mendapat pekerjaan, pembyarannya akan lewat gaji dari perusahaan yang ia bekerja sekarang," jelas Tiko.

Meski begitu, untuk tingkat suku bunganya masih belum bisa ditentukan. Namun sebelumnya, Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Wimboh Santoso mengatakan, student loan itu harus memiliki bunga yang rendah dan murah.

Sebab, kredit ini bisa memberikan kesempatan bagi masyarakan untuk belajar lebih tinggi lagi. Serta, mendapatkan pengalaman yang bisa mendukung kalangan profesional.

Sekadar tahu saja, student loan dinisiasi oleh Presiden Jokowi daam pertemuan dengan para bankir di Istana Negara. Menurutnya, dengan adanya kredit ini diharapkan kredit di hal-hal yang konsumtif akan berpindah ke hal-hal yang produktif. Dalam artian, memberikan nilai tambahan untuk intelektualitas.

Apalagi, berdasarkan data yang ia dapat, di Amerika Serikat, kredit pendidikan sudah mulai menggeliat. Bahkan perputaran uangnya melampaui pinjaman kartu kredit.

"Di Amerika, nilai outstanding pinjaman kartu kredit sebesarUS$ 800 miliar, sementara kredit pendidikan nilai outstanding-nya mencapai US$ 1,3 triliun. Ini jumlah yang sangat besar," ungkapnya

"Saya juga tidak tahu kenapa ini tidak ada di Indonesia," tegas Presiden. Untuk itu dirinya meminta kepada para bankir untuk segera mempelajari hal tersebut. Sebab, kredit seharusnya bisa menjadi produk finansial yang memberikan intelektualitas kepada masyarakat.

Tak hanya itu, setidaknya, dengan kredit tersebut bisa mendorong target pertumbuhan kredit perbankan di tahun ini sebesar 12%. Pun juga membantu Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4% di tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×