kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BNI Life catat pertumbuhan laba 58,9% menjadi Rp 300 miliar sepanjang 2019


Selasa, 28 Januari 2020 / 18:28 WIB
BNI Life catat pertumbuhan laba 58,9% menjadi Rp 300 miliar sepanjang 2019
ILUSTRASI. Petugas melayani nasabah BNI Life Jakarta, Kamis (24/10). BNI Life catat pertumbuhan laba 58,9% menjadi Rp 300 miliar sepanjang 2019./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/24/10/2019.


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT BNI Life Insurance optimis melihat bisnis asuransi jiwa sepanjang 2020. Direktur BNI Life Neny Asriany menargetkan premi dapat mencapai Rp 7,5 triliun sepanjang 2020. Nilai itu tumbuh 59% dari pencapaian premi tahun 2019 sebesar Rp4,7 triliun.

Adapun target laba di tahun 2020 sebesar Rp 601 miliar. Jumlah itu naik lebih dari 100% dibandingkan pencapaian laba tahun 2019 senilai Rp 300 miliar.

Baca Juga: BRI Life catat laba senilai Rp 323 miliar di tahun lalu

“Kalau tahun 2019 lalu, BNI Life mencatat kenaikan profit 58,9% atau sekitar Rp 300 miliar (unaudited) dari periode yang sama di tahun 2018 sebesar Rp 185 miliar,” ujar Neny kepada Kontan.co.id pada Senin (27/1).

Pertumbuhan laba BNI Life di tahun 2019 didorong oleh hasil investasi non-link yang memberikan kontribusi sebesar Rp 978,9 miliar yang naik 67% yoy. Pertumbuhan laba juga buah hasil efisiensi yang dilakukan sepanjang tahun 2019.

Guna mencapai target laba 2020, BNI Life akan meningkatkan kualitas dan kuantitas tenaga pemasar. Juga akan fokus menggarap produk asuransi unggulan yang menguntungkan.

Selain itu, melakukan penyederhanaan proses bisnis yang sudah ada. Memiliki new core system untuk individu dan group. Serta kampanye risk awareness, memonitor rasio klaim dan efisiensi secara berkala.

Baca Juga: Ingin masuk 15 besar pemain asuransi jiwa, Avrist perkuat saluran pemasaran

Kendati demikian, pendapatan premi sepanjang tahun lalu turun 15% secara tahunan. Hal ini disebabkan karena adanya strategi shifting untuk menjual produk-produk yang menguntungkan. Juga strategi perpindahan dari single produk ke regular produk.

"Meskipun demikian untuk rasio pendapatan premi regular di 2019 mengalami kenaikan 53,3% dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya 47,5%," jelas Neny.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×