kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   6.000   0,39%
  • USD/IDR 16.200   -65,00   -0,40%
  • IDX 7.080   -2,93   -0,04%
  • KOMPAS100 1.048   -3,07   -0,29%
  • LQ45 822   1,36   0,17%
  • ISSI 211   -2,01   -0,94%
  • IDX30 422   2,45   0,58%
  • IDXHIDIV20 505   4,21   0,84%
  • IDX80 120   -0,32   -0,26%
  • IDXV30 123   -1,69   -1,35%
  • IDXQ30 140   1,02   0,74%

10 perusahaan asuransi belum tambah modal


Kamis, 16 Oktober 2014 / 12:58 WIB
10 perusahaan asuransi belum tambah modal
ILUSTRASI. Resep Telur Dadar Sayuran (Youtube/Simple Rudy TV)


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

NUSA DUA. Akhir tahun kian dekat namun beberapa perusahaan asuransi yang bermodal cekak belum juga menemukan jalan keluar dari masalah yang dihadapinya. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat masih ada kurang lebih 10 perusahaan yang memiliki modal kurang dari Rp 100 juta.

Dumoly F Pardede, Deputi Komisioner Pengawas Industri Keuangan Non Bank OJK mengatakan, 10 perusahaan asuransi tersebut masih dalam proses rapat dengan pemegang saham untuk dapat menambah modal. "Ada yang rapatnya jalan di tempat, ada juga yang sudah    ada titik cerah," ujar dia.

Menurut Dumoly, ada dua perusahaan yang proses dan rencana menambah modal tak ada kemajuan. Salah satunya adalah MAA General Insurance. Jika sampai akhir tahun kedua perusahaan tersebut belum juga ada rencana penambahan modal. Maka perusahaan asuransi tersebut akan menerima penghentian kegiatan usaha (PKU). Ini sesuai dengan aturan yang tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 81 Tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Usaha Perasuransian.

Dumoly mengatakan, akan kembali memanggil 10 perusahaan asuransi yang bermasalah tersebut bulan depan. "Kami akan lihat kembali bagaimana perkembangannya," ujar dia, Kamis (16/10). Sebab perusahaan asuransi harus memenuhi ketentuan minimal modal pada tahun depan.

Sejatinya, OJK telah mendorong perusahaan asuransi untuk memanfaatkan pasar modal untuk menjadi ajang untuk menambah modal. Tapi Dumoly mengakui, strategi tersebut sulit dilakukan. "Untuk membenahi rumahtangganya saja mereka susah. Apalagi untuk IPO," ujar dia.

Tapi OJK yakin selain dua perusahaan asuransi di atas, bisa menambah modal sebelum akhir tahun. "Mereka sedang berbicara dengan para pemegang saham," terang Dumoly.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×